Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengatakan kekeringan tidak sampai mengancam ketahanan pangan di Pulau Dewata.
"Berdasarkan data kekeringan dari periode Juni sampai September 2012, kekeringan berdampak pada 400 hektare lahan persawahan di Bali. Dari jumlah tersebut, 140 hektare yang mengalami gagal total atau puso," katanya di Denpasar, Rabu.
Menurut dia jumlah yang mengalami gagal total atau puso itu tidak begitu besar dibandingkan luas tanam padi di Bali.
Yang mengalami puso, lanjut dia, tersebar di 19 subak pada lima kabupaten yakni Kabupaten Jembrana, Buleleng, Tabanan, Klungkung, dan Badung. Ia menambahkan jumlah kerugian diprediksi sekitar 812 ton gabah kering giling.
"Sedangkan total luas persawahan di Bali sekitar 81 ribu hektare lebih. Oleh karena, para petani rata-rata menanam dua kali dalam setahun sehingga keseluruhan luas tanam padi di daerah kita berkisar lebih 162 ribu hektare," ujarnya.
Bagi para petani yang mengalami puso tersebut, pihaknya juga telah mengajukan kompensasi program penanggulangan padi puso pada Kementerian Pertanian.
"Dengan dana kompensasi yang akan diberikan sebesar Rp2,7 juta per hektare, diharapkan petani dapat menanam padi kembali pada periode November hingga Maret," katanya. Sementara itu, Bali pada tahun ini menargetkan dapat memproduksi 850 ribu ton gabah kering giling atau setara 500 ribu beras. (LHS)
Kekeringan Bali Tak Ancam Ketahanan Pangan
Rabu, 17 Oktober 2012 13:59 WIB