Gianyar, Bali (ANTARA) - Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung fasilitas layanan perpustakaan daerah setempat untuk meningkatkan kuantitas pelayanan kepada pecinta buku dan masyarakat.
"Gedung fasilitas layanan perpustakaan tersebut dibangun di atas tanah seluas hampir sembilan are yang tepat berada di timur Gedung PLUT Bedulu," kata Wabup Mayun dalam siaran pers Diskominfo Gianyar di Gianyar, Kamis.
Ia menambahkan perpustakaan merupakan wahana belajar sepanjang hayat, untuk mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional.
Perpustakaan, katanya, memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan.dan terciptanya budaya membaca bagi masyarakat, karena perpustakaan merupakan jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, memberikan kontribusi penting bagi terbuka akses informasi, serta menyediakan data akurat bagi proses pengambilan sumber-sumber referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Baca juga: Vokasi UI kembangkan Desa Kenderan di Gianyar jadi desa wisata
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gianyar I Putu Gede Bayangkara menjelaskan pembangunan gedung itu bersumber dari dana alokasi khusus bidang pendidikan subbidang perpustakaan daerah tahun 2022 dengan jumlah Rp9.499.738.000 sesuai dengan input data awal.
Sesuai dengan proses kontrak konsultan pengawas sebesar Rp261.371.000, kontrak fisik sebesar Rp6.457.000.000 dan dana penunjang kegiatan sebesar Rp33.800.000. Total dana yang dimanfaatkan sebesar Rp6.752.221.000 atau sekitar 71,09 persen dari pagu awal.
Harapannya pembangunan perpustakaan daerah Kabupaten Gianyar mempunyai standar gedung layanan yang cukup besar, ruangan yang tidak sempit, sirkulasi antar-ruang yang luas serta suasana ruang yang nyaman.
Gedung dibangun dengan tiga lantai, di mana lantai satu untuk lahan parkir, gudang, ataupun toilet, sedangkan lantai dua untuk lobi, area informasi, area baca dan pengolahan bahan perpustakaan, dan lantai paling atas merupakan ruang referensi, ruang review, ruang untuk koleksi baru, ruang koleksi tandon, ruang pelatihan dan lokakarya, serta ruang penunjang lainnya.
Baca juga: Tradisi Ngerebeg di Tegallalang-Gianyar ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda