Denpasar (ANTARA) - PT Danone Indonesia menggandeng PT Bali Waste Cycle (Solusi Sampah Bali) untuk menjalankan program peningkatan pengumpulan sampah plastik kemasan Danone pada 12 hotel dan restoran di Pulau Dewata.
Direktur Bali Waste Cycle (BWC) Olivia Anastasia Padang dalam keterangan tertulisnya menyatakan menyambut antusias dan mengapresiasi program peningkatan pengumpulan sampah kemasan itu.
"Kami sangat antusias dan mengapresiasi kolaborasi pengumpulan kembali kemasan Aquareflection dan Aqualife ini. Karena program ini selaras dengan Peraturan Menteri LHK Nomor P.75/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen," ujarnya.
Menurut wanita yang biasa disapa Oliv ini, berdasarkan peraturan tersebut, produsen diminta untuk membuat peta jalan dalam pengurangan sampah atas produk yang dihasilkannya.
Baca juga: Danone-AQUA dan mitra ikuti bersih-bersih pantai "Bali's Biggest Clean Up 2022"
Tujuannya adalah untuk mendorong pemerintah mencapai target nasional pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah 70 persen pada 2025.
"Hal ini mendasari BWC untuk bergandengan dengan para produsen berkolaborasi dalam pengelolaan produk yang mereka hasilkan sekaligus agar terbentuk jejaring yang selaras antara pemerintah, produsen/pelaku usaha, dan masyarakat," ujarnya.
Program tersebut juga merupakan komitmen Danone terhadap pelestarian lingkungan di Bali, sekaligus tanggung jawabnya menjalankan Extended Producer Responsibility (EPR) dengan mendorong pelibatan rantai pasok pengelolaan sampah, dengan konsep Extended Stakeholders Responsibilit (ESR) atau memperluas tanggung jawab multipihak.
Ia mengemukakan 12 hotel dan restoran di Bali yang digandeng untuk menarik sampah kemasan, yakni Alila Seminyak Resort, Aperitif Restoran Ubud, Sandat Glamping Ubud, Kilo Kitchen Seminyak, Rayjin Petitenget, Alila Uluwatu, Grand Hyatt Nusa Dua, Bebek Bengil Nusa Dua, Hyatt Regency Sanur, Renaissance Nusa Dua, Andaz Hotel Sanur, Indigo Restoran Canggu.
Dengan kolaborasi Danone-BWC maka Danone telah menunjukkan partisipasi dan memulai peta jalan dalam pemenuhan kewajibannya sebagai produsen. "Semoga hal ini dapat diikuti produsen dan pelaku usaha lainnya," ucap Oliv.
Baca juga: Menko Luhut resmikan pengolahan sampah terpadu di Jimbaran Bali
Dalam proses produksi, kemasan memiliki peran penting sekaligus menjaga kualitas produk sehingga dapat disimpan, diangkut dan digunakan dengan aman.
"Kami percaya sampah kemasan plastik bisa menjadi bahan baku jika didaur ulang, untuk itu kami terus mendorong produsen seperti Danone ke model ekonomi sirkular," kata Oliv.
Ia menambahkan, komitmen Danone dalam pengelolaan sampah kemasan plastik tercermin dalam slogan Danone, "One Planet One Health".
Danone berkomitmen mengambil kembali lebih banyak sampah kemasan plastik dari yang dihasilkan. Hal ini merupakan komitmen produsen untuk berkontribusi menyelesaikan masalah sampah di Indonesia.
Komitmen ini, menurut Oliv, hanya dapat terwujud jika seluruh pemangku kepentingan terlibat secara aktif mulai dari pemerintah, produsen, media, akademisi, komunitas dan masyarakat untuk berkontribusi sesuai perannya masing-masing.