Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Bali, meraih predikat kabupaten terbaik pengelola Program Indonesia Pintar (PIP) secara nasional pada 2021.
"Prestasi membanggakan tersebut diraih oleh Disdikpora Buleleng setelah bersaing dengan seluruh kabupaten dan kota se-Indonesia," kata Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Sabtu.
Ia menjelaskan predikat tersebut bisa diraih karena Disdikpora Buleleng memprioritaskan PIP kepada masyarakat kurang mampu di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.
Baca juga: Pemkab Buleleng dukung ASN tingkatkan kompetensi jadi Magister Pertanian
Bagi Astika, keakuratan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) merupakan faktor terpenting untuk memetakan keberadaan murid-murid yang orang tua atau walinya kurang mampu dari segi biaya pendidikan.
"Operator-operator yang bertugas di sana harus lebih intens bekerja, memastikan bahwa data-data yang ada di sama telah diverifikasi dan divalidasi oleh operator sehingga masuk dalam PIP," tegasnya.
Tidak hanya Dapodik, operator Sistem Informasi Indonesia Pintar (Sipintar) pada setiap satuan pendidikan pun ditekankan agar selalu di bawah pengawasan kepala sekolah, agar data Sipintar sinkron dengan Dapodik.
Baca juga: Ratusan ASN Buleleng ikuti pelatihan percepatan Transformasi Digital
Selain itu, para kepala sekolah juga diminta untuk selalu memberikan informasi kepada para orang tua atau wali murid yang sudah terdaftar di PIP agar melakukan aktivasi pada bank yang menjadi penyalur dana PIP yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Kalau tanpa aktivasi, tentu dana ini tidak akan cair, mereka harus datang langsung ke BRI karena tidak bisa diwakilkan," katanya.
Kondisi topografi Kabupaten Buleleng yang "nyegara gunung" atau dikelilingi oleh pesisir dan pegunungan menjadi tantangan tersendiri bagi Disdikpora Buleleng untuk mengarahkan para orang tua atau wali murid melakukan aktivasi langsung ke BRI.
Baca juga: Wabup Buleleng inginkan lulusan kesehatan bisa kerja di Jepang/Korsel
Menanggulangi hal itu, Astika berkoordinasi dengan pihak BRI agar memberikan fasilitas khusus untuk mempermudah para orang tua atau wali murid melakukan aktivasi.
"Apakah dibuka loket khusus, ataupun datang ke sekolah di hari-hari tertentu, sehingga dana PIP ini bisa cair kepada yang bersangkutan," terang Astika.
Alhasil, pihaknya berhasil menyalurkan PIP ke 36 ribu lebih murid di seluruh Kabupaten Buleleng pada 2021 dengan nominal Rp445.000,- per tahunnya. Capaian itu membuat seluruh anggaran untuk PIP di Kabupaten Buleleng tuntas tersalurkan sesuai dengan jumlah penerima yang telah terdaftar.