Denpasar (Antara Bali) - Nengah Usdek Maharipa, salah satu fasilitator untuk pelaksanaan Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbang Sadu) Mandara meminta Pemerintah Provinsi Bali cermat menentukan sasaran penerima program tersebut agar jangan sampai orang kaya turut mendapat bantuan.
"Dengan heterogenenitas masyarakat, bisa saja ada oknum-oknum masyarakat yang berniat tidak baik ingin turut menggunakan bantuan itu," katanya di sela menjadi pembicara pada acara sosialiasi penerima program Gerbang Sadu Mandara (GSM) di Denpasar, Rabu.
Program GSM dimulai sejak 2012 dengan menyasar 82 desa di Pulau Dewata dengan tingkat kemiskinan di atas 35 persen. Masing-masing desa akan menerima bantuan sebesar Rp1 miliar dan dana operasional Rp20 juta untuk pengembangan kegiatan ekonomi produktif.
"Patut diingat tujuan program GSM untuk meningkatkan usaha ekonomi kerakyatan. Jika ekonomi masyarakat sudah bagus, ketimpangan dapat diminimalisasi. Ini yang harus ditanamkan," ucap mantan anggota DPRD Bali itu.
Oleh karena itu, lanjut dia, selain diperlukan peran masyarakat agar dapat memanfaatkan sebaik mungkin dan tepat guna, sekaligus pemerintah harus cermat dalam memberikan pendampingan sehingga dana program dapat diutamakan untuk masyarakat miskin.
Sementara itu Kepala Desa Pidpid, Kabupaten Karangasem Ketut Sudarta menyampaikan optimismenya program GSM akan mampu mengeluarkan desanya dari kemiskinan.
"Kami optimis program ini bisa jalan karena telah mendapat dukungan 100 persen dari masyarakat desa. Rencananya dana itu akan kami manfaatkan untuk menggalakkan usaha pengolahan kelapa yang menjadi potensi unggulan desa kami. Hampir 80 persen wilayah kami ditanami pohon kelapa," katanya.(LHS/T007)