Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, meraih dua buah medali emas pada ajang "Indonesia International IoT Olympiad" (I3O) yang diselenggarakan Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah, 8-22 Mei 2022.
"Sebanyak dua tim mahasiswa yang berhasil meraih medali emas berkat karya inovatif pada kegiatan olimpiade internasional yang melibatkan sekitar 200 tim yang berasal dari 14 negara," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd, di Singaraja, Selasa.
Ia mengatakan keberhasilan meraih prestasi ini disambut rasa bangga oleh tim. Capaian ini juga sekaligus dijadikan sebagai motivasi untuk mengikuti kompetisi lain, khususnya tingkat internasional.
Baca juga: Undiksha Singaraja dapat tujuh medali di kompetisi internasional IYSA
Pihaknya juga memberikan apresiasi atas keberhasilan mahasiswa melalui kerja kerasnya bersama dosen yang telah mengharumkan nama Undiksha.
"Kami di pimpinan memberikan apresiasi yang luar biasa kepada adik-adik mahasiswa dan dosen yang selalu semangat berkompetisi, terlebih bisa meraih prestasi," katanya.
Suastra juga mengajak mahasiswa lain untuk selalu semangat berkompetisi dan berprestasi. Hal ini diharapkan pula mendapat dukungan dari para dosen. "Prestasi tidak hanya penting untuk universitas, tetapi juga bagi mahasiswa sendiri. Dengan prestasi, akan semakin berdaya saing," katanya.
Utusan Undiksha yang meraih emas itu, tim pertama terdiri atas Ni Wayan Ayu Kesumawati, Ni Kadek Dwi Utami, Putu Wia Rosita Dewi, Kadek Gita Cahyani, dan Ni Luh Gede Kusumasari. Seluruhnya mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Matematika. Tim ini membawakan karya berupa media pembelajaran untuk siswa tunarungu yang diberi nama "Fun Math".
Karya ini merupakan Pop Up Book matematika yang diintegrasikan dengan teknologi augmented reality. Materi matematika dalam media ini dikemas sesuai dengan karakteristik siswa tunarungu serta berbasis budaya (etnomatematika).
Baca juga: Undiksha borong enam emas dalam Kompetisi Internasional AIISEEF
Lahirnya karya inovatif ini, menurut Suastra, tidak lepas dari adanya keinginan untuk membantu memudahkan siswa tunarungu dalam belajar matematika. Materi, khususnya bangun ruang yang bersifat abstrak, dapat dengan mudah dipahami. Di bawah bimbingan dosen I Made Suarsana, S.Pd.,M.S, karya tersebut berhasil meraih medali emas kategori education serta special awards dari Malaysia Young Scientists Organization (MYSO).
Tim kedua terdiri atas I Ketut Adi Darma Yatra dari Program Studi Matematika, Luh Hanny Arsana Putri dari Program Studi Matematika, I Made Bhisma Putra Nugraha dari Program Studi Pendidikan Teknik Informatika, I Made Kerisna Laksana dari Program Studi Sistem Informasi dan I Gede Agus Sudiantara dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Tim ini membawakan karya "B-Fiks: Interactive Literacy Learning Media To Strengthen The Alpha Generation's Education Of Character During The Post Pandemic Era". Karya ini merupakan sebuah inovasi media pembelajaran yang mengangkat permasalahan rendahnya literasi di Indonesia.
Tim memikirkan tentang solusi yang bisa digunakan untuk meningkatkan literasi yang bisa diintegrasikan dengan pembelajaran berbasis daring. Melalui itu, tim bimbingan I Putu Pasek Suryawan S.Pd.,M.Pd., berhasil meraih medali emas juga di kategori education.
Undiksha Singaraja-Bali raih dua emas pada "I3O"
Rabu, 25 Mei 2022 2:58 WIB