Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buleleng, Bali mengadakan pelatihan spesialisasi perawat keluarga sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan bagi relawan di daerah tersebut.
"Pelatihan ini adalah langkah strategis untuk membekali relawan dengan keterampilan yang lebih spesifik," kata Sekretaris PMI Kabupaten Buleleng, Gede Sandiasa, di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Buleleng, Bali, Jumat.
Menurut dia, pelatihan berupa mendidik dan melatih kader PMI agar dapat memberikan pelayanan maksimal, khususnya dalam perawatan keluarga sebagai salah satu kemampuan dan skill tambahan.
Dia juga menekankan pentingnya peran relawan PMI sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat, bahkan ke depan kemampuan keterampilan dalam perawatan keluarga sangat diperlukan.
Sementara itu, Ketua Tim Pembina, Pendidikan, dan Latihan (TP2L) PMI Kabupaten Buleleng Kadek Sumardika dalam laporannya menyebutkan, pelatihan yang dilakukan merupakan implementasi dari Undang-Undang No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan.
Baca juga: Dispar Buleleng petakan potensi pemajuan budaya
Baca juga: Dispar Buleleng petakan potensi pemajuan budaya
“Pelatihan yang berlangsung hingga 3 Desember 2024 ini dirancang dengan metode teori, simulasi, dan praktik langsung, yang dipandu oleh pelatih PMI dan tenaga ahli di bidang perawatan keluarga,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Senat Stikes Buleleng I Dewa Ayu Rismayanti menyampaikan pihaknya mendukung penuh kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas relawan PMI.
"Kami berharap relawan yang dilatih di sini dapat mengaplikasikan ilmunya secara maksimal di tengah masyarakat, sehingga menciptakan dampak yang positif," ujarnya.
Peserta pelatihan berasal dari lima unit KSR di Buleleng, yaitu Stikes Buleleng, STAHN Mpu Kuturan, Undiksha, Unipas, dan Markas PMI Kabupaten Buleleng. Mereka sebelumnya telah melewati tahapan seleksi ketat untuk memastikan kualifikasi yang sesuai.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah konkret PMI Kabupaten Buleleng dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya melalui spesialisasi perawatan keluarga.
Kegiatan pelatihan itu juga menjadi momentum penting bagi PMI Kabupaten Buleleng dalam melahirkan relawan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berdaya saing tinggi dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Baca juga: Dewan Pendidikan Buleleng sepakat PPDB perlu kajian ulang
Baca juga: Dewan Pendidikan Buleleng sepakat PPDB perlu kajian ulang
Pelatihan Spesialisasi Perawatan Keluarga melibatkan 24 peserta dari berbagai unit Korps Sukarela (KSR) di Buleleng. Pembukaan kegiatan pelatihan itu juga dihadiri pengurus PMI Kabupaten Buleleng, perwakilan perguruan tinggi, dan para fasilitator pelatihan.