Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan menanggapi keinginan Disnaker Buleleng yang berharap ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal daerah itu dipulangkan dari Turki untuk pemulihan setelah gempa bumi magnitudo 7,8.
"Soal keinginan Disnaker Buleleng, tentunya melihat juga yang bersangkutan (PMI asal Buleleng). Informasi resmi masih banyak yang bertahan, yang pulang juga terbatas, mungkin di sana penghidupannya dianggap sudah enak, kita tidak bisa paksa," kata Ida Bagus Setiawan di Denpasar, Kamis.
Setiawan mengatakan bahwa PMI Buleleng yang berada di Turki juga terikat dengan perjanjian kerja, sehingga yang terpenting saat ini adalah bagaimana penanganan usai gempa bumi di sana.
Baca juga: Jenazah PMI korban gempa Turki tiba di Bali sore ini
"Bagaimanapun kan potensi bahaya pasti ada, untuk melaporkan harapan (pemulangan PMI Buleleng) ke KBRI belum tahu, nanti pada saat koordinasi internal (Disnaker Bali dan kabupaten/kota) baru akan tahu dan kita sampaikan," ujarnya.
Menurut Setiawan, harapan pemulangan PMI Buleleng merupakan hal yang wajar, mengingat sebagai orang tua pasti ada keinginan agar anak atau keluarga dipulangkan dulu hingga situasi aman, apalagi tidak diketahui secara persis bagaimana situasi, kondisi, sarana dan prasarananya di sana saat ini.
Namun, yang menjadi penting adalah terkait data keberangkatan yang tidak tercatat dengan baik, sehingga akan menyulitkan untuk pemulangan.
Dari 1.375 PMI Bali di Turki, 401 orang diantaranya berasal dari Buleleng yang bekerja sebagai terapis dan spa, dan hingga saat ini Disnaker Bali belum mendapat informasi bahwa ada PMI yang ingin kembali ke Tanah Air.
PMI Buleleng menjadi yang terbanyak diberangkatkan dari Bali, sehingga Kepala Disnaker Buleleng Komang Sumertajaya menyampaikan harapannya agar seluruh pekerja migran dipulangkan terlebih dahulu.
Baca juga: Jenazah warga Bali korban gempa Turki tiba Kamis 23 Februari 2023
"Kami berharap PMI yang dari Buleleng dipulangkan dulu, setelah kondisi pulih bisa bekerja kembali di Turki. Pulang untuk memulihkan kondisi mereka, semangatnya, baru kemudian kembali lagi," kata dia.
Meskipun hingga saat ini tak ada kabar soal korban gempa bumi Turki dari Buleleng, Sumertajaya menilai negara tetap harus hadir untuk melindungi warga, apalagi ada kemungkinan pekerja migran mengalami trauma usai gempa bumi tersebut.