Denpasar (Antara Bali) - Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo menenggelamkan Kapal Boga di perairan laut Perbekelan, Kabupaten Karangasem, Senin.
Penenggelaman kapal berbobot mati 150 ton, panjang 38 meter, dan tinggi 128 meter, buatan Belanda pada 1852 itu dimaksudkan untuk pelestarian terumbu karang di perairan Tulamben, Kecamatan Kubu.
Sejak dibeli oleh Direktorat Navigasi Perhubungan Laut Departemen Perhubungan, kapal itu berfungsi sebagai pemantau rambu-rambu laut di Selat Lombok hingga 2011.
Namun setelah kondisinya tidak layak operasional, kapal itu dibeli oleh Jinrich dari Relax Bali Hotel dan Pavel Tomecik dari Cekoslovakia untuk disumbangkan kepada
Pemkab Karangasem.
Kapal itu selanjutnya digunakan sebagai rumpon dalam melestarikan terumbu karang untuk mendukung objek wisata bahari di Pantai Tulamben Kubu.
Penenggelaman kapal tua itu ditandai dengan penekanan tombol oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Dalam kesempatan itu, Menteri memberikan bantuan permodalan senilai Rp3,82 miliar kepada kelompok nelayan di Kabupaten Karangasem.
"Kami berupaya terus membantu Karangasem dalam mengatasi kemiskinan. Untuk itu nanti Pemkab karangasem diharapkan proaktif menyampaikan usulan-usulan program kerja kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk bersama-sama mendorong kemajuan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat," kata Syarif.
Sementara itu, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan, daerahnya memiliki garis pantai terpanjang kedua di Bali.
Pemkab Karangasem telah memberdayakan 6.500 nelayan yang tergabung dalam 240 kelompok nelayan di empat kecamatan, yakni Manggis, Karangasem, Abang, dan Kubu.(*/M038/T007)
Kapal Belanda Tahun 1852 Ditenggelamkan
Senin, 17 September 2012 17:51 WIB