Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia mempunyai valuasi digital ekonomi tertinggi di ASEAN yakni 70 miliar dolar atau 40 persen dari keseluruhan ekonomi digital ASEAN dan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 146 miliar dolar AS di 2025.
“Kita harus memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang hebat ini untuk meningkatkan kesejahteraan bersama,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Jumat.
Dari sisi talenta digital di masa depan, pada 2030 diperlukan sekitar 9 juta Sumber Daya Manusia (SDM) digital di Indonesia yang akan dipenuhi oleh generasi muda saat ini dan akan mengakselerasi pertumbuhan wirausahawan di Indonesia.
Dengan digitalisasi, pertumbuhan ekonomi di 2022 yang ditargetkan sebesar 5,2 persen year on year dapat tercapai.
“Untuk mencapainya, strategi penanganan pandemi, dengan memperkuat proses 3T, pengobatan atau terapi, protokol kesehatan, serta vaksinasi, akan tetap jadi yang utama di samping strategi pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Dalam jangka panjang, Indonesia ingin dapat terbebas dari jebakan kelas menengah sehingga perlu diciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dengan memperbanyak jumlah wirausahawan.
Saat ini, rasio jumlah wirausahawan Indonesia masih rendah dan berkisar 3,47 persen dari total populasi sehingga pengembangan UMKM perlu untuk lebih didukung lagi dan upaya untuk membantu para pelaku UMKM tersebut agar tetap bertahan di tengah pandemi juga harus dilakukan.
“Undang-Undang Cipta Kerja akan membantu penciptaan lapangan kerja tersebut, karena aturan ini akan meningkatkan kemudahan berusaha untuk meningkatkan investasi dan produktivitas melalui paradigma baru yakni perizinan berbasis risiko yang lebih sederhana, cepat, dan terintegrasi,” tutur Menko Airlangga.