Denpasar (Antara Bali) - Pemadaman kebakaran hutan di kawasan Gunung Agung, Kabupaten Karangasem melalui udara dinilai tidak memungkinkan karena kondisi medan yang terjal dan cuaca yang tak bersahabat.
"Secara teknis sulit untuk melakukan penyiraman dari udara karena arah angin yang tak menentu dan turbulensi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Dewa Made Indra, dihubungi di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, analisa yang dilakukan tim gabungan itu didapatkan setelah helikopter Bolcow dikerahkan untuk memantau upaya pemadaman yang berputar-putar di atas gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut pada Sabtu (1/9).
Kencangnya angin yang berhembus di seputar kawasan gunung itu juga menghambat pergerakan pilot dalam mengendalikan helikopter sehingga tim gabungan menilai pemdaman melalui udara tidak memungkinkan karena cukup berbahaya.
Ia mengatakan dari informasi Badan Meteorologi, Klimatologi , dan Geofisika (BMKG) bahwa kecepatan angin di wilayah tersebut mencapai 15 knot yang dinilai cukup kencang.
Untuk pemadaman, lanjut Indra, tim gabungan masih akan melakukan upaya secara manual yakni dengan memotong ranting di beberapa titik api.(DWA)
Pemadaman Melalui Udara Sulit Dilakukan
Minggu, 2 September 2012 8:39 WIB