Oleh I Ketut Atmadja
Sepasang wisatawan Inggris keturunan India, Sabtu melakukan sembahyang secara khusuk di pelataran Pura Besakih, tempat suci umat Hindu terbesar di Bali, untuk memohon keselamatan selama berbulan madu di Pulau Dewata.
Siang itu serombongan turis lainnya yang datang ke kawasan suci tampak terpukau dengan suasana sejuk, tenang dan damai, sesuai kondisi lingkungan di daerah pegunungan dan sekitarnya.
Para wisatawan luar negeri itu ada juga yang mulutnya komat-kamit mengucapkan doa sesuai keyakinan masing-masing, namun dapat dipastikan memohon keselamatan selama berada di kawasan wisata spiritual tersebut.
Banyak anak-anak muda yang sedang berbulan madu datang ke Bali seperti halnya sepasang turis asal Inggris tadi, kata Made Sumiarta, pemandu wisata yang mendampingi sepasang pengatin baru itu selama di Pulau Dewata.
Bali selama ini banyak mendapat julukan dari masyarakat internasional seperti Pulau Kahyangan, Pulau Surga, memang memiliki daya tarik tersendiri, karena seni budaya masyarakatnya yang tidak ada duanya di dunia.
Tidak itu saja, alam lingkungannya juga sangat mendukung, mungkin karena masyarakatnya yang sebagian besar beragama Hindu hampir setiap hari melakukan upacara dengan menyebut nama kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Suasana lingkungan masyarakat yang sangat mendukung ditambah dengan sarana dan prasana akomodasi perhotelan atau pondok wisata yang dibangun sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kesenangan dan kenyamanan penghuninya.
Apalagi banyak pondok wisata yang dibangun di daerah tepi aliran sungai di daerah pedesaan yang memberikan suasana magis, dan tempat seperti ini ternyata banyak diminati para wisatawan yang sedang berbulan madu.
Bahkan ada investor yang membangun vila di dataran tinggi berdampingan dengan pantai, sehingga seolah-olah di depan kamar yang dibangun itu, memiliki kolam renang begitu luas dengan pemandangannya cukup menakjubkan.
Berapa pun harga sewa kamar itu tetap laku terjual karena memiliki panorama yang tidak ada duanya di dunia. Pondok wisata tersebut yang tidak pernah sepi penghuni, ada di kawasan wisata Candidasa Karangasem, 60 km timur Denpasar.
Pondok wisata sejenis itu memang banyak bertebaran di Bali, baik yang menyuhguhkan suasana pantai maupun hamparan persawahan, kata pengamat pariwisata Bali, Dewa Nyoman Putra yang juga memiliki sebuah pemondokan yang romantis di desanya.
Idaman
Bali hingga kini masih memiliki nama yang menjadi idam-idaman bagi masyarakat internasional, tentu berkat seni budayanya dan keramahtamahan penduduknya yang sulit ada bandingannya.
Bahkan Ketua Parlemen Republik Rakyat China, Wu Bangguo, ketika berkunjung ke daerah ini tempo hari, mengatakan Bali telah menjadi destinasi wisata yang amat terkenal di negerinya, ditandai banyaknya warga dari negeri Tirai Bambu itu yang memilih berbulan madu ke Pulau Dewata.
Menyaksikan Bali dari dekat, maka Pemerintah China mendorong peningkatan jumlah kunjungan masyarakatnya melakukan perjalanan wisata ke Bali, dan sekarang terbukti semakin ramai turis China ke Pulau Dewata.
Seorang pemimpin China Wu yang baru kali pertama menginjakkan kakinya di Bali, kemudian datang ke perkampungan seniman lukis di Ubud, mengaku kagum akan perkembangan dunia pariwisata Pulau Dewata.
Ia mengatakan, masyarakat China mengenal Bali sebagai Pulau Sorga. Kedekatan hubungan emosi dan kebudayaan antara China dan Bali diakuinya memiliki andil dalam hal membuka hubungan yang lebih luas dengan China.
Ketua Parlemen China ketika bersama Gubernur Bali Mangku Made Pastika berjanji akan mendorong peningkatan kunjungan turis China ke Bali dari saat ini sekitar 200 ribu orang menjadi dua kali lipat di tahun-tahun mendatang.
Tidak hanya turis asal China, juga anak-anak muda yang baru berumah tangga asal Eropa, Amerika Serikat dan negara Asia lainnya datang ke Bali tidak sekadar berbulan madu juga membuat acara perkaswinan kembali ala Hindu.
Besarnya potensi wisatawan sejenis itu datang ke Bali, maka tidak mengherankan jika sekitar 30 persen biro perjalanan yang beroperasi di Pulau Dewata menggarap paket wisata pernikahan untuk wisatawan karena dinilai cukup berkembang pesat.
Hal itu terjadi karena Bali memiliki keindahan panorama serta fasilitas pendukung yang komplit sehingga menjadi pilihan tempat untuk melaksanakan pernikahan bagi wisatawan dalam dan luar negeri.
Sesuai penuturan Wakil Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bidang Pemasaran, Humas dan Litbang, Bagus Sudibya, saat ini banyak vendor penyedia jasa pernikahan yang bekerja sama dengan biro perjalanan melalui paket khusus.
"Biro perjalanan sudah banyak yang menggarap paket wisata pernikahan sekitar 25-30 persen. Mereka menjual paket tersebut hingga ke luar negeri dan banyak wisatawan yang memanfaatkan dan mempercayainya," ujarnya.
Pakar di bidang pariwisata ini menilai cukup banyak pelancong yang ingin melaksanakan pernikahan di Pulau Dewata, baik yang berupa upacara pemberkatan atau sekadar melaksanakan resepsi saja.
Kondisi itu memicu semakin banyak pengusaha dari luar daerah bahkan mancanegara yang menggarap bisnis tersebut. Mereka menyiapkan segala fasilitas terkait pelaksanaan pernikahan mulai dari konsep sampai pengaturannya.
Wilayah Kabupaten Badung dan Tabanan memiliki potensi untuk dijual sebagai daerah tujuan pelaksanaan paket pernikahan, khususnya yang diselenggarakan di hotel.
Sebab hotel ataupun vila di daerah tersebut memiliki fasilitas yang mendukung untuk melaksanakan pernikahan baik di dalam maupun luar ruangan.
Diah, pemilik Araya Florist Decoration, mengatakan usahanya di Pulau Dewata berjalan hampir dua tahun tetapi pihaknya sudah menangani banyak pesta pernikahan.
"Banyak klien yang ke Bali mempercayai kami untuk mendekorasi pernikahan mereka seperti dari China, Arab, Australia dan dari dalam negeri karena kami memiliki ciri khas," ucapnya.(*/T007)
Bali Jadi Tempat Romantis Berbulan Madu
Minggu, 26 Agustus 2012 14:58 WIB