Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengingatkan para guru dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh agar tetap taat dan disiplin protokol kesehatan, sehingga siswa merasa aman dalam mengikuti pelajaran.
"Walaupun para pelajar sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Taat prokes tetap menjadi kunci dan harus diperhatikan," kata Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu di Denpasar, Minggu.
Oleh karena itu, Cok Ace meminta para guru dan petugas di lapangan tetap memperhatikan jaga jarak antarsiswa ketika belajar di kelas maupun ketika berada di luar ruangan.
Baca juga: KPPAD Bali: Perketat prokes anak pascatemuan COVID-19 di 19 sekolah
"Selanjutnya belajar dengan pola bergilir dan semua memakai masker maupun hand sanitizer," ucap pria yang juga Ketua PHRI Provinsi Bali itu.
Menurut Cok Ace, perilaku taat protokol kesehatan yang sudah dilaksanakan dari awal masa pandemi COVID-19 hingga saat ini jangan sampai dilupakan.
Ia juga mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun di Provinsi Bali yang dimulai sejak 15 Desember 2021 itu berjalan dengan lancar dan cepat.
"Belum sampai satu bulan, kita sudah mencapai 100 persen untuk suntikan dosis satu," ujar pria yang juga Guru Besar Institut Seni Indonesia Denpasar itu.
Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Provinsi Bali ditargetkan dapat menyasar sebanyak 369.044 anak yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali.
Baca juga: SMK Kesehatan PGRI Denpasar laksanakan pembelajaran dengan prokes ketat
Sementara itu, cakupan vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat di Provinsi Bali hingga Sabtu (22/1) untuk suntikan dosis satu tercatat sebanyak 3.505.622 orang (102,95 persen) dan dosis kedua sebanyak 3.139.680 orang (92,20 persen).
"Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Bali telah menunjukkan hasil. Kita sudah lihat sendiri, di Bali angka kematian nol setiap hari. Ini tidak lepas dari ketertarikan masyarakat Bali untuk mengikuti vaksinasi," kata Cok Ace.