Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster memberi isyarat kepada Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta bahwa dia lah yang akan maju sebagai Gubernur Bali 2029 nanti.
Hal ini disinggung saat Kegiatan Optimalisasi Pungutan Wisatawan Asing bersama pelaku usaha pariwisata, dimana Gubernur Koster meminta Giri Prasta sebagai gubernur berikutnya agar menjalankan Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125.
“Kalau tidak mau melaksanakan maka dia tidak akan mendapat restu untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin yang berhasil menyejahterakan masyarakat, jadi hati-hati Pak Wagub, nanti karena akan maju menjadi gubernur, Pak Wagub harus paham,” kata Koster di hadapan Giri Prasta di Denpasar, Kamis.
Isyarat tersebut disambut senyum dan sorakan deretan pejabat Pemprov Bali serta pelaku usaha pariwisata.
Lebih jauh dari sekadar memberi kode, Gubernur Koster yang sudah memimpin dua periode itu serius menjelaskan bahwa dalam menjalankan Bali tidak cukup memahami secara sekala atau duniawi melainkan juga niskala yang semuanya telah dimuat dalam haluan pembangunan tersebut.
Haluan pembangunan yang dibuat saat periode pertama itu bahkan sudah diupacarai di Pura Agung Besakih sebagai wujud kesungguhan Pemprov Bali menjalankan pembangunan yang baik untuk Bali.
“Sampai 2125 sudah detail diatur semuanya tolong dibaca supaya kita bisa melihat bagaimana arah Bali ke depan, wujud, tantangan, dan permasalahan yang kita hadapi sampai 100 tahun ke depan supaya kita bisa mengarahkan diri kita masing-masing dan mengambil peran,” ujar Koster.
Berkaca dari Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, Gubernur Koster merasa tak perlu lagi pejabat di Bali studi keliling dunia mencari banyak percontohan, sebab arah pembangunan Bali telah termuat di sana.
Salah satu contoh pesannya kepada Giri Prasta adalah menjaga keseimbangan pasokan listrik dan energi di Bali, sebab Bali sebagai daerah pariwisata rentan terhadap masalah kelistrikan.
Ia bercerita bagaimana PLN menawarkan tambahan energi 500 MW ke Bali, sedangkan saat ini dengan 350 MW listrik dari PLTU Paiton saja sudah sulit dikendalikan Bali, sehingga ia menolak tambahan listrik dengan kabel bawah laut itu.
Pemprov Bali takut pariwisata yang rentan terganggu karena masalah kelistrikan seperti sempat terjadi pemadaman beberapa bulan lalu terulang, sehingga Giri Prasta diminta menjaga komitmen tersebut.
“Pak Wagub harus ingat lagi itu, harus komitmen,” ucap Koster.
