Badung (ANTARA) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus memberikan perhatian kepada usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) secara berkelanjutan untuk membangkitkan perekonomian bangsa.
"Saya mendapatkan dukungan dari Bank BRI sejak tahun 2007. Waktu itu saya menambah permodalan dengan pinjaman awal sebesar Rp25 juta," kata pemilik Galery/Jewelry Suditara, I Wayan Suantara di Sempidi, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Suantara mengatakan kondisi saat pandemi COVID-19 memang mengalami penurunan hingga 55 persen dibandingkan dengan sebelumnya, namun demikian pihaknya selalu optimistis dalam berusaha menjual perhiasan dari emas, perak dan berlian ini.
"Astungkara (bersyukur) pada saat pandemi penjualan perhiasan emas dan peraknya tidak terlalu anjlok. Karena masih ada saja pembeli. Konsumennya memang pangsa lokal paling banyak pada masa pandemi, yakni pegawai Pemkab Badung," ujarnya.
Baca juga: BRI beri Rp100 juta ke Sahabat UMKM untuk lelang produk UMKM
Pria kelahiran Bangli ini mengatakan posisi tempat galery ini di kawasan Puspem Badung, sehingga sangat strategis untuk melirik pangsa pasar para pegawai di lingkungan puspem tersebut.
"Selain mendapatkan binaan dari Bank BRI, usaha yang saya dirintis sejak 2004 juga mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Badung," ucapnya.
Menurut Suantara, seiring perkembangan waktu dan semakin maju, pihaknya juga dipercaya dari bank BRI untuk mendapatkan pinjaman modal hingga Rp3 miliar dengan bunga cukup ringan.
"Dengan pinjaman sebesar itu, saat ini saya terus bisa meningkatkan produksi. Kami juga mempekerjakan karyawan saat ini sebanyak tujuh orang," ucapnya.
Terkait desain atau motif perhiasan, Suantara mengatakan pihaknya akan mengerjakan sesuai dengan tren kekinian. Bisa juga dari selera pemesan.
"Perhiasan yang diproduksi sesuai dengan tren kekinian. Saya juga melayani pembuatan sesuai dengan pesanan konsumen," katanya.
Baca juga: BRI salurkan kredit mikro ke sektor pertanian capai Rp161,6 triliun
Sementara dari perwakilan Bank BRI menyebutkan UD Suditara sudah mendapatkan kepercayaan dari bank tersebut, karena dari pinjaman kredit terus lancar, sehingga pihak bank pun tak tanggung-tanggung memberi pinjaman hingga Rp3 miliar.
Karena dari omzet penjualan usaha ini mencapai Rp200 juta hingga Rp300 juta per bulan. Sehingga dari analisa bank pun layak mendapatkan pinjaman tersebut.