Jakarta (ANTARA) - Lembaga penyiaran publik TVRI Bali berencana untuk memperbanyak konten pada siaran digital pada tahun 2022.
"Untuk konten, kami akan bekerja sama dengan kreator konten sehingga dengan adanya siaran digital, TVRI Bali memberi ruang yang luas (bagi kreator) untuk mengisi siaran," kata Kepala Stasiun TVRI Bali, I Ketut Leneng, per-telepon, Kamis.
TVRI Bali berkomitmen untuk memperbanyak konten lokal pada siaran digital. Stasiun televisi tersebut saat ini bersiaran simulcast, siaran televisi terestrial analog dan digital secara bersamaan.
Mereka saat ini mampu bersiaran digital selama 10 jam per hari, yaitu pukul 09.00 hingga 19.00.
Ketika siaran televisi terestrial analog dimatikan di provinsi tersebut, TVRI Bali berencana menambah durasi siaran menjadi 12 jam.
Pada masa mendatang, mereka menargetkan bisa siaran digital 24 jam. Tapi, perlu biaya dan sumber daya lainnya," kata Leneng.
Mengenai kesiapan bersiaran digital, TVRI Bali tentu siap karena mereka sudah bersiaran digital jauh sebelum Undang-Undang Cipta Kerja berlaku.
Dari segi infrastruktur, mereka siap untuk analog switch off. Saat ini TVRI Bali memiliki dua transmisi digital di Bukit Bakung dan Kintamani, masing-masing memiliki daya 5 kilowatt.
Dengan dua pemancar tersebut, menurut Leneng, sudah bisa menjangkau sekitar 78 persen dari populasi provinsi tersebut terpapar siaran televisi terestrial digital.
Tahun depan, TVRI berencana mengalihkan tiga transmisi lagi ke sistem digital sehingga jangkauan siaran digital juga meluas, yaitu 94 persen dari populasi.
TVRI menjadi salah satu penyelenggara multipleksing siaran televisi terestrial digital di Bali. Selain TVRI, Nusantara TV atau NTV juga menjadi penyelenggara multipleksing di provinsi tersebut.
Direktur Utama PT Nusantara Media Mandiri, atau Nusantara TV, Randy Monthonaro Tampubolon menyatakan mereka juga siap karena sejak awal masuk industri sudah bersiaran dengan teknologi digital.
TVRI Bali perbanyak konten untuk siaran digital pada 2022
Kamis, 2 Desember 2021 21:15 WIB