Klungkung (ANTARA) - Tapal batas pintu masuk dari Karangasem ke Kabupaten Klungkung dibangun dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta didampingi Kadis Pariwisata Kabupaten Klungkung, A.A Gede Putra Wedana, Camat Dawan, Dewa Widiantara, Selasa.
Keterangan tertulis yang diterima dari Humas Klungkung melaporkan bahwa pembangunan tapal batas di Desa Pesinggahan yang telah lama direncanakan itu akhirnya terealisasi tahun ini untuk menarik perhatian masyarakat yang melintas ke Klungkung.
Penataan perbantasan Klungkung-Karangasem bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) sebesar 1,7 Miliar yang dikerjakan oleh CV. Laksana Arsa Sejati dengan masa pengerjaan 180 hari kalender.
Bupati Suwirta mengatakan tapal batas harus menjadi beranda terdepan Kabupaten, bukan lagi menjadi halaman belakang, karena itu wajah perbatasan harus menjadi lebih cantik.
"Hari ini pembangunan akan dimulai dan semoga berjalan dengan lancar," ujar Bupati Suwirta.
Baca juga: Bupati Klungkung bantu masyarakat terdampak Banjir Sungai Candigara
Jalan Jebol
Selain itu, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama Kadis PUPRPKP, I Made Jati Laksana juga meninjau pengerjaan penyenderan jalan jebol di Jalan Raya Utama Wilayah Gelgel Perempatan Minggir, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung.
Akses jalan raya utama wilayah Gelgel ambles akibat saluran air sungai yang mengalir di bawah jalan raya ini jebol akibat hujan deras belakangan ini hingga banjir dan memperparah amblesnya jalan.
Bupati mengatakan jalan jebol ini sudah dalam penanganan penyenderan sepanjang 170 meter, senilai Rp95 juta. Pihaknya akan memperkuat usulan dari desa terkait penataan irigasi sungai sepanjang jalan raya Gelgel.
Selain itu, pihaknya juga akan berkordinasi dengan BWS supaya bisa segera ditangani. "Buat konsep dengan perencaan yang baik beserta visualnya dan jadikan ini sebagai tempat wisata," ujar Bupati Suwirta
Setelah meninjau senderan jalan jebol, Bupati Suwirta juga meninjau Pembangunan Wantilan Balai Banjara Pegatepan, Desa Gelgel. Pembangunan Wantilan Balai Banjara Pegatepan sudah hampis 50 persen. (*)