Denpasar (Antara Bali) - Perajin perhiasan perak Bali memanfaatkan teknologi tepat guna dalam proses produksi, mampu memenuhi pesanan dalam jangka waktu yang ditetapkan, sehingga sanggup melayani ekspor dengan baik.
"Realisai ekspor perhiasan perak yang dirancang sesuai permintaan pasar luar negeri dan dipadukan budaya Bali cukup stabil," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Senin.
Perdagangan aneka jenis perhiasan perak yang dipadukan dengan emas dan permata tercatat bernilai 6,5 juta dolar AS selama Mei 2012, naik jika dibandingkan dengan periode sama 2011 hanya 6,2 juta dolar.
Perhiasan dan permata yang diekspor tersebut sebagian besar memenuhi permintaan konsumen dari Singapura yakni 26,26 persen menyusul asal Hong Kong 24.43 persen dan Thailand sekitar 15.35 persen dan sisanya ada ke AS dan Eropa.
Ia mengatakan, perajin maupun eksportir yang menampung sejumlah tenaga kerja terampil di pusat kerajinan perak di Desa Celuk, Sukawati Gianyar maupun yang ada di daerah lainnya sudah memanfaatkan mesin pengecoran perak untuk mempercepat proses produksi.
Ini merupakan salah satu penyebab perdagangan luar negeri perhiasan perak buatan perajin Bali masih mampu melayani sesuai permintaan walau pun kondisi ekonomi mancanegara belum keluar dari krisis keuangan.(DWA/T007)