Gianyar (Antaranews Bali) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, Bali bekerja sama dengan Kantor Pengawasan, Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean A Denpasar memberikan sosialisasi mengenai Kemudahan Impor Tujuan Ekspor bagi Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM) di Desa Celuk.
"Masyarakat sebagian besar bergerak dalam usaha kerajinan perak tujuan ekspor itu, diharapkan dapat menikmati kemudahan atau terbantu dari peluncuran layanan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Industri Kecil dan Menengah," kata Kepala Disperindag Kabupaten Gianyar I Wayan Suamba, dalam siaran Pers Humas Pemkab setempat, Senin.
Layanan Bea Cukai memfasilitasi perdagangan dan industri dengan tujuan ekspor, mendorong daya saing di tingkat internasional. "Fasilitas KITE IKM memberikan manfaat karena mampu memotong rantai pasok bahan baku IKM yang langsung didatangkan oleh pelaku industri," ujar Alvina Z, mewakili Kepala KPPBC Tipe Madya Pabean A Denpasar.
Kemudahan dari KITE IKM antara lain bebas dari bea masuk dan pajak (PPN) impor, sehingga perajin dan pelaku produk IKM mampu bersaing karena telah melakukan penghematan ongkos bahan baku.
Selain insentif fiskal berupa pembebasan pajak impor, menurut Alvina, IKM juga mendapatkan kemudahan operasional, seperti penyediaan modul sistem pencatatan barang secara gratis, pembebasan jaminan dan pemberian akses kepabeanan kepada IKM yang mendaftar.
Fasilitas KITE IKM juga merupakan bagian terintegrasi dalam upaya Bea Cukai menciptakan sistem logistik yang efektif dan efisien.
Lewat fasilitas tersebut, akses impor dan ekspor IKM diperluas. Teknisnya IKM yang proses bisnisnya sesuai dan tertarik untuk menggunakan fasilitas KITE IKM dapat mengajukan permohonan ke kantor Bea Cukai terdekat dari lokasi mereka atau di kantor Bea Cukai Denpasar.
"Kami dengan senang hati akan memberikan perhatian kepada IKM yang ingin menggunakan fasilitas KITE IKM," ujar Alvina, seraya menjelaskan hingga saat ini baru 14 pengusaha di Bali menggunakan layanan KITE IKM dengan barang kerajinan mencapai satu kontainer.
Kepala Disperindag I Wayan Suamba menjelaskan sosialisasi yang diikuti ratusan pengusaha dan perajin perak bertujuan untuk memberikan informasi mengenai keunggulan fasilitas KITE IKM.
Desa Celuk dan Tenun di Kota Gianyar dipilih sebagai tempat sosialisasi fasilitas KITE IKM itu, karena perajin setempat memproduksi komoditas ekspor tujuan ke berbagai negara di belahan dunia.
"Kami ingin kerajinan perak Desa Celuk dan tenun tradisional Bali serta kerajinan lainnya di Gianyar kembali bangkit dengan adanya fasilitas KITE IKM ini," ujar Wayan Suamba.
Ia mengharapkan IKM memiliki potensi dan sumbangsih yang sangat besar terhadap perekonomian, sehingga Pemkab Gianyar memberikan dukungan penuh kepada IKM di Gianyar dan Celuk khususnya.
Pande Sutara, generasi kedua usaha tenun Putri Bali Gianyar mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan KITE IKM.
Menurutnya, berbagai kemudahan yang diberikan akan membuat pengusaha dan perajin kembali bergairah.
Pihaknya segera akan membentuk koperasi tenun tradisional Bali, untuk selanjutnya akan memanfaatkan layanan KITE IKM dengan harapan mampu kembali melakukan ekspor. (ed)