Jakarta (ANTARA) - Data Kementerian Kesehatan menyebutkan sebanyak 35.775.567 penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama hingga Jumat (9/7) pukul 12.00 WIB atau mengalami penambahan sebanyak 914.881 penduduk dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara yang mendapatkan vaksinasi dosis kedua sebanyak 14.868.577 penduduk atau bertambah sebanyak 246.075 penduduk dibandingkan hari sebelumnya.
Target sasaran penduduk yang melakukan vaksinasi lengkap sebanyak 40.349.049 penduduk.
Pemerintah berencana memvaksinasi 181,5 juta warga atau 70 persen dari populasi dalam upaya mewujudkan kekebalan komunal terhadap COVID-19.
Baca juga: Menkes: Presiden ingin penyuntikan vaksin COVID-19, 5 juta dosis per hari
Sementara itu, Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengajak masyarakat untuk tidak ragu-ragu divaksinasi menggunakan vaksin buatan Sinovac meskipun itu tidak diakui oleh Singapura.
Tjandra yang saat ini aktif menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi, mengatakan keputusan Singapura tidak memasukkan Sinovac ke dalam daftar vaksinasinya merupakan langkah yang harus dihormati karena tiap negara memiliki kebijakannya masing-masing untuk menanggulangi pandemi COVID-19.
Namun, keputusan Singapura itu diharapkan tidak memengaruhi pandangan masyarakat soal pelaksanaan vaksinasi di Indonesia, yang saat ini sebagian besar menggunakan vaksin dari Sinovac.
Sejumlah pemerintah daerah juga terus melakukan percepatan vaksinasi penduduk. Di DKI Jakarta misalnya, vaksinasi juga dilakukan melalui mobil vaksin keliling.