Bogor (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang menyasar pengguna jasa kereta rel listrik (KRL) Commuterline di Stasiun Bogor, Kamis pagi.
Presiden Joko Widodo yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang warna hitam, tiba di Stasiun Bogor, pukul 08:10 WIB. Presiden disambut antara lain oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Presiden tampak berbincang sejenak dengan Menteri Kesehatan di pelataran stasiun, kemudian masuk ke dalam stasiun. Peninjauan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 oleh Presiden di dalam stasiun, tertutup untuk liputan pers.
Setelah Presiden Joko Widodo meninggalkan Stasiun Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan Presiden meninjau pelaksanaan vaksinasi di Stasiun Bogor.
Baca juga: Presiden saksikan vaksinasi massal bagi pelaku jasa keuangan
Menurut Bima Arya, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi, Presiden memberikan arahan kepada Menteri Kesehatan untuk melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi. "Presiden minta agar Jakarta dan daerah sekitarnya, termasuk Kota Bogor, dilakukan percepatan vaksinasi," katanya.
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor untuk sasaran 1.500 orang pengguna jasa KRL Commuterline. Waktu pelaksanaan dibagi menjadi dua, yakni pada Kamis hari ini untuk 750 orang, dan Jumat (18/6) untuk 750 orang, masing-masing mulai pukul 08:00 WIB.
"Dipilihnya pengguna jasa KRL sebagai sasaran penerima vaksin, karena masuk dalam kategori rentan terpapar COVID-19," katanya.
Baca juga: Presiden : Tunjukkan kepada dunia bahwa Bali sangat aman
Bima Arya mengatakan pengguna jasa KRL adalah warga Kota Bogor dan sekitarnya yang bekerja di Jakarta atau sebaliknya, yang memiliki mobilitas tinggi, sehingga rentan tertular COVID-19.
"Di Jakarta dan Bogor saat ini tren penularan COVID-19 meningkat lagi, sehingga harus diantisipasi. Salah satu langkah antisipasinya adalah melakukan vaksinasi," katanya.