Denpasar (ANTARA) - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Udayana Bali dalam sebuah proyek "Hulu Hilir" mendukung pemasaran hasil panen petani lokal Bali dengan menggunakan sistem door to door, karena mereka selama ini memasarkan ke sektor pariwisata yang kini terdampak pandemi COVID-19.
"Sebelum pandemi COVID-19 petani lokal Bali memiliki hilirisasi pertanian ke sektor pariwisata. Saat ini harus dicarikan terobosan baru untuk menjadi solusi soal pangan lokal," kata Project Manager Hulu Hilir, Muhammad Siraj Verwis, dalam siaran persnya yang diterima di Denpasar, Bali, Rabu.
Saat ini, akibat pandemi ini tidak sedikit hasil panen lokal sulit terserap pasar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi hambatan pada sektor pertanian yaitu melalui konsep agro sociopreneurship yang difasilitasi oleh Wijaya Farm Indonesia.
Pada tahun 2020,
Wijaya Farm Indonesia hadir sebagai fasilitator sekaligus pemasar antara petani dan masyarakat Bali.
Wijaya Farm Indonesia melakukan strategi dalam mendistribusikan hasil pangan lokal di Bali dengan merealisasikan sistem antar sayur hasil panen petani lokal di Bali dengan menggunakan sistem antar sayur door to door.
Sistem ini dilakukan dengan tujuan agar hasil panen petani lokal dapat dihilirisasi kepada masyarakat namun masih memperhatikan protokol kesehatan.
"Dari situlah Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi 2018, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana berkolaborasi dengan Wijaya Farm Indonesia mengadakan kegiatan “Hulu Hilir", yaitu kolaborasi untuk mendukung petani dan pangan lokal," katanya.
Kegiatan ini bertujuan mengajak generasi muda untuk mendukung petani dan pangan lokal serta memperkenalkan Wijaya Farm Indonesia sebagai fasilitator sekaligus pemasar bagi petani dan pangan lokal.