Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan bersama Google Indonesia meluncurkan program “Dukung UMKM Indonesia Timur” secara daring sebagai upaya menyiapkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia, khususnya di wilayah timur, untuk menjadi profesional dan kompeten dalam penggunaan teknologi digital serta dapat bersaing secara global.
“Pemerintah terus mendorong dan membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk dan daya saing serta memanfaatkan teknologi digital agar dapat memperkuat posisi mereka. Tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga dapat memperluas pasar UMKM hingga dapat merambah pasar ekspor global,” urai Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Program tersebut mengusung tema “Dukung UMKM Indonesia Timur: Memeratakan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Teknologi Digital”.
Selain itu, lanjut Mendag, pemerintah juga terus berkomitmen untuk menciptakan ekosistem transaksi perdagangan digital yang kondusif dan bersahabat agar tercipta perdagangan yang baik dan adil.
Perubahan tatanan ekonomi baru akibat pandemi COVID-19, khususnya dengan adanya teknologi digital memberikan peluang bagi pelaku UMKM untuk melakukan lompatan kemajuan.
Baca juga: Kemendag musnahkan baja impor selundupan senilai Rp6 miliar
‘Dukung UMKM Indonesia Timur’ adalah program pelatihan inisiasi Kemendag dengan Grow with Google yang ditujukan bagi para pelaku UMKM yang berada di Indonesia Timur agar siap bersaing di ranah digital dan menembus pasar global.
Dalam kolaborasi tersebut, Google Indonesia menggandeng platform komunitas dan coworking space Kumpul dan bekerja sama dengan Bank BNI, Bank NOBU, Kioskbank, dan BEDO. Sebanyak 1.000 UMKM di lima wilayah hub di Indonesia bagian timur, yaitu Makassar, Lombok, Manado, Ambon/Papua, dan Kupang akan dilatih dan dibina selama tiga bulan secara daring.
Bagi yang ingin mengikuti pelatihan dapat mengunjungi alamat bit.ly/daftarumkmtimur.
Dalam forum “Dukung UMKM Indonesia Timur: Memeratakan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Teknologi Digital”, Mendag menjelaskan, literasi terhadap teknologi digital adalah kemampuan yang mutlak perlu dikuasai oleh pelaku usaha di indonesia.
Kemampuan tersebut berupa keahlian dasar seperti pemasaran lewat platform daring hingga keahlian lanjutan seperti personalisasi produk yang tertarget dan tersegmentasi menggunakan kecerdasan buatan.
Forum dibuka Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam. Turut hadir sebagai narasumber yaitu Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan; Manajer Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Danny Ardianto; Kepala Konsumen dan Mikro Bank NOBU Juanita A. Luthan; serta pelatih senior Pembinaan Ekspor dan Program Score BEDO Jeff Kristianto.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh 1.100 peserta yang terdiri dari perwakilan dari kementerian/lembaga, perbankan, instansi daerah, dan para pelaku UMKM, termasuk UMKM di Indonesia Timur.
Baca juga: Kemendag: Kolaborasi diperlukan dorong UMKM "go digital"
Mendag memaparkan, UMKM merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia yang berkontribusi sebesar 60 persen pada pendapatan domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap hingga 97 persen tenaga kerja.
Akan tetapi, pemanfaatan digital oleh UMKM masih sangat rendah, terlebih di wilayah timur Indonesia.
Nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp4.434 triliun pada 2030 atau setara dengan 16 persen nilai produk domestik bruto.
“Peluang ini perlu dimanfaatkan sebaik- baiknya agar UMKM manapun, khususnya di Indonesia Timur, mampu melewati pandemi COVID-19 dan mengembangkan usahanya hingga ke pasar global,” kata Mendag.