Denpasar (Antara Bali) - Perolehan devisa dari beragam jenis kerajinan di Bali relatif stabil dan tidak terpengaruh krisis ekonomi di Eropa.
Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagagan Provinsi Bali Putu Bagiada di Denpasar, Kamis, mengatakan, nilai ekspor aneka hasil kerajinan masyarakat setempat bernilai 66,3 juta dolar AS selama Januari-April 2012.
Perolehan devisa tersebut naik 3,05 persen jika dibandingkan dengan empat bulan pertama 2011 yang hanya bernilai 64,4 juta dolar. "Sedikit kenaikan ekspor tersebut karena dalam perdagangan luar negeri itu berfluktuasi," katanya.
Dari 17 jenis katagori kerajinan yang memasuki pasar ekspor terdapat sembilan jenis yang perdagangannya berkurang dan hanya delapan jenis yang bertambah, baik dalam volume maupun dalam perolehan devisanya.
Aneka kerajinan yang berbahan baku kayu, termasuk patung, perabotan rumah tangga yang menjadi salah satu andalan ekspor Bali, hasil perdagangnnya cukup menggembirakan yakni meningkat hingga 47 persen dalam perolehan devisanya.
"Padahal kondisi ekonomi global belum begitu menggembirakan," kata Putu Bagiada sambil menyebutkan bahwa kerajinan barbahan baku kayu ini laku terjual seharga 27,8 juta dolar selama Januari-April 2012, naik 47 persen dari periode sama 2011 hanya 18,8 juta dolar.(IGT/T007)