Denpasar (Antara Bali) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) meminta kenaikan biaya kuliah di kampus setempat yang rencananya diberlakukan pada tahun akademik 2012 ditunda.
"Kenaikan ini berkisar hingga 300 persen, pengumumannya sudah keluar di web kampus seminggu lalu," kata Presiden BEM Unud Elbinsar Purba di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, rencana kenaikan ini juga sudah dituangkan dalam surat edaran. Rencananya akan diterapkan tahun ini dan berlaku untuk calon mahasiswa baru."Sebetulnya rencana kenaikan ini diberlakukan tahun depan, tetapi tidak tahu mengapa pihak kampus malah menerapkan sekarang. Kami kira ini kebijakan yang sangat dipaksakan," ucapnya didampingi Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Unud Putu Eka.
Ia mencontohkan untuk sumbangan pengembangan institusi (SPI) mengalami kenaikan yang sangat signifikan seperti fakultas MIPA jurusan teknik informatika yang tahun sebelumnya hanya Rp10 juta kini direncanakan menjadi Rp15 juta. Demikian juga program studi matematika dari Rp2,5 juta menjadi Rp4,5 juta.
Pada pendidikan dokter, terjadi kenaikan paling besar yang tahun sebelumnya, yakni SPI hanya Rp25 juta kini menjadi Rp40 juta. Bukan hanya itu, kenaikan ini juga berimbas pada biaya tiap semester yang akan ditanggung oleh mahasiswa baru nanti.
Sementara itu, Rektor Unud Prof Dr dr Made Bakta SpPD (KHOM) yang dikonfirmasi via telepon tidak membantah adanya rencana kenaikan ini.Namun, sejauh ini, kata dia, belum ada hitungan finalnya berapa besar kenaikan karena masih menunggu hasil rapat dengan pihak dekan dan senat pada 7 Juni 2012.
"Justru sebenarnya dengan mekanisme pembayaran biaya pendidikan tunggal (BPT) ini sesuai dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hal ini lebih memudahkan mahasiswa. Biaya kuliah bisa dicicil tiap semester dan mahasiswa tidak harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar di awal kuliah untuk membayar SPI," ucapnya.(LHS/T007)