Denpasar (ANTARA) - Sebanyak tujuh mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali lulus seleksi peserta untuk mengikuti program Kampus Mengajar angkatan I tahun 2021 untuk mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Sebagai kampus teknologi informasi, mahasiswa kami memang sudah terbiasa dengan dengan pola pembelajaran, baik secara daring maupun luring," kata Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan di Denpasar, Senin.
Baca juga: ITB STIKOM Bali-ITB kerjasama program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
Menariknya, lanjut dia, khusus untuk perguruan tinggi bidang teknologi informasi (TI) di Bali, hanya mahasiswa ITB STIKOM Bali yang lulus seleksi program ini.
Dadang Hermawan juga menyatakan rasa bangganya pada mahasiswa yang telah lulus seleksi dan sekaligus mengapreasisasi program Kampus Merdeka dari Kemendikbud itu.
"Saya yakin mahasiswa kami tidak akan canggung ketika diterjunkan membimbing adik-adiknya di Sekolah Dasar," ucapnya.
Tujuh mahasiswa ITB STIKOM Bali yang telah lulus seleksi tersebut tertuang dalam Surat Tugas Nomor: 1498/EI/DI.00.00/2021 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI tertanggal 20 Maret 2021 yang ditandatangani oleh Sekretaris Ditjen Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani.
Baca juga: 482 mahasiswa baru ISI Denpasar ikuti Pengenalan Kehidupan Kampus daring
Tujuh mahasiswa tersebut yang semuanya angkatan tahun 2018 dan dari Program Studi Sistem Informasi, akan melaksanakan aktivitas mengajar selama tiga bulan, dari 22 Maret – 25 Juni 2021 di Sekolah Dasar yang ditentukan oleh Kemendikbud RI.
Menurut Dadang Hermawan, yang juga dipercaya menjadi Ketua Kerja Sama Antar Peguruan Tinggi TI se-Indonesia ini, untuk menindaklanjuti surat dari Ditjen Pendidikan Tinggi, pihaknya sudah menunjuk seorang dosen koordinator program aktivitas Kampus Merdeka di ITB STIKOM Bali.
Adapun tujuh mahasiswa ITB STIKOM Bali yang lulus program Kampus Mengajar yakni mahasiswa atas nama Deni Alfian Bouk mengajar di SD Inpres Oeniupsai, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT dan Kadek Endra Adi Sastrawan di SD No 5 Sepang, Kabupaten Buleleng (Bali)
Kemudian Kadek Yunita Maharani di SD No 5 Sepang, Kabupaten Buleleng (Bali), Ketut Adi Mardana di SD Mustika Denpasar (Bali), Made Puri Adnyani Mahadewi di SD Hainan School Denpasar (Bali), Ni Putu Riskina Suda Asvini di SD Bina Tunas Denpasar (Bali), dan I Putu Gede Januar Ekaputra di SD Sanur Independent School, Denpasar (Bali).
Sebagaimana tertuang dalam surat Sekretaris Ditjen Pendidikan Tinggi tadi, Program Kampus Mengajar ini memang dirancang guna membantu kesulitan belajar yang dialami para peserta didik tingkat sekolah dasar, baik secara daring (dalam jaringan) maupun luring ( di luar jaringan).
Baca juga: Satgas COVID-19 Bali libatkan kampus Unwar untuk percepatan vaksinasi
Sekretaris Ditjen Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwardani dalam surat tersebut menyampaikan dalam mendukung Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka dan membantu sekolah terdampak pandemi COVID-19, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan melaksanakan Program Kampus Mengajar Angkatan I Tahun 2021.
Program ini melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk menjembatani kesulitan belajar di sekolah dasar baik secara daring maupun luring. Secara nasional Program Kampus Mengajar ini melibatkan 14.621 mahasiswa di seluruh Indonesia.