Denpasar (Antara Bali) - Sastrawan Acep Zamzam Noor, peraih Khatulistiwa Literary Award (2006-2007) akan tampil dalam Sandyakala Sastra mengusung tema "Mengunjungi Puisi Perjalanan" di Bentara Budaya Bali, Ketewel, Gianyar Selasa (29/5).
"Dialog kali ini membahas berbagai hal terkini dalam susastra tanah air, serta bagaimana catatan perjalanan dan pengalaman menjejaki tempat-tempat yang menjadi inspirasi lahirnya sebuah puisi yang unggul," kata Juwitta K. Lasut, penata program Bentara Budaya Bali, Senin di Denpasar.
Ia mengatakan, Acep Zamzam Noor dalam sajak-sajaknya berangkat dari kota-kota yang pernah dikunjunginya kala melawat ke luar negeri, maupun tentang kampung halamannya di Cipasung, Tasikmalaya.
Namun, kata dia, menarik ditelisik lebih jauh bahwa selain memunculkan gaya baru dalam penciptaan karya sastra, ada semacam paradoks di mana momen pertemuan yang sesaat tersebut bisa saja memberikan dorongan terhadap lahirnya karya-karya bersifat instan.
"Program Sandyakala Sastra digelar secara rutin di Bentara Budaya Bali. Selain memperbincangkan perihal proses kreatif seorang seniman, juga mendiskusikan lebih jauh kekinian susastra di Indonesia," ujar Juwitta.
Acep Zamzam Noor pernah memperoleh kemudahan dari Pemerintah Italia untuk tinggal dan berkarya di Perugia, Italia (1991-1993), serta diundang ke berbagai negara seperti Filipina, Belanda dan China.
Hasil karyanya berupa buku puisi antara lain berjudul Di Luar Kata (Pustaka Firdaus, 1996), Di Atas Umbria (Indonesia Tera, 1999), Dongeng Dari Negeri Sembako (Aksara Indonesia, 2001) dan Jalan Menuju Rumahmu (Grasindo, 2004).
Selain itu juga buku yang diberi judul Menjadi Penyair Lagi serta sebuah kumpulan puisi Sunda Dayeuh Matapoe dan sejumlah puisinya yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Perancis, Portugal, Jepang dan Arab.(*/T007)