Jakarta (ANTARA) - Media sosial Twitter dihebohkan dengan sejumlah unggahan tentang "banjir darah" yang berlangsung di Pekalongan, Jawa Tengah, pada Jumat (5/2) malam hingga Sabtu (6/2) pagi. Pada hari Jumat (5/2), warganet juga dihebohkan dengan video kapal tenggelam yang dilaporkan terjadi di Selat Bali.
Narasi soal banjir darah tersebut turut dibagikan oleh akun @alisyarief. Pengguna Twitter itu juga menyematkan foto yang memperlihatkan tiga pengguna motor sedang melintasi genangan air berwarna merah.
Akun @Raj4Purwa, dengan 17.200 pengikut di Twitter, pun ikut mencuitkan narasi banjir tersebut. Unggahannya bahkan telah dibagikan ulang sebanyak 122 kali dan disukai 464 pengguna lainnya.
Namun, benarkah ada banjir darah di Pekalongan, Jawa Tengah?
Kurahan di Kota Pekalongan memang dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 30-70 centimeter pada Sabtu (6/2), mengacu berita ANTARA.
Hujan deras yang terus mengguyur Kota Pekalongan sejak Jumat (5/2) malam hingga Sabtu (6/2) pagi menjadi penyebab air meluap dari saluran air. Salah satunya di Kelurahan Jenggot, Pekalongan Selatan, yang menjadi lokasi banjir air merah.
Di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, terdapat ratusan pelaku usaha batik. Air banjir menjadi merah lantaran tercampur dengan pewarna batik. Selain warna merah, sejumlah unggahan di media sosial juga menunjukkan air banjir di Pekalongan berwarna hijau dan kuning.
Dari penjelasan tersebut didapatkan kesimpulan, narasi banjir darah di Pekalongan merupakan hoaks.
Kapal Tenggelam
Warganet juga dihebohkan dengan beredarnya video musibah kecelakaan kapal tenggelam di Selat Bali pada Jumat (5/2/2021), sehingga sejumlah orang panik karena beredar dari WhatsApp (WA) ke WA di Jawa-Bali.
Dalam video berdurasi 5 menit 9 detik tersebut digambarkan, seseorang yang merekam peristiwa sebuah kapal yang tampak miring. Terdengar suara histeris yang diduga dari orang yang merekam video tersebut saat kapal terlihat oleng hingga miring.
Video tersebut juga menggambarkan detik-detik kapal mulai tenggelam dengan posisi miring. Tampak juga sejumlah penumpang meloncat dari atas kapal beberapa saat sebelum kapal tersebut benar-benar tenggelam di lautan.
Benarkah?! Sumber pihak Pelabuhan Gilimanuk menyatakan video tersebut dipastikan bukan kejadian hari ini, tapi musibah tenggelamnya KMP Rafelia 2 pada lima tahun lalu atau tepatnya pada 4 Maret 2016 pukul 12.45 WIB.
Hoaks, banjir darah di Pekalongan dan kapal tenggelam di Selat Bali
Senin, 8 Februari 2021 11:07 WIB