Jakarta (ANTARA) - Anggota senior Komite Olimpiade Internasional (IOC) John Coates yakin bahwa Olimpiade Tokyo "100 persen" kemungkinan besar tetap digelar sesuai jadwal pada Juli mendatang.
Dalam wawancara bersama Nikkei Asia, Coates mengatakan keputusan tentang apakah penonton diizinkan hadir pada Olimpiade akan ditetapkan secepatnya pada Maret atau April.
“Itu keputusan sulit, tapi Olimpiade akan dilaksanakan,” kata Coates dikutip Reuters, Kamis.
“IOC, komite penyelenggara, pemerintah Jepang, dan pemerintah kota Tokyo telah bertekad menyelenggarakan Olimpiade sejak pandemi COVID-19 muncul pada Februari tahun lalu... Kami tak melihat adanya kendala apa pun untuk itu,” ujarnya menambahkan.
Panitia Tokyo 2020 dan pemerintah Jepang optimistis dapat melangsungkan Olimpiade yang dijadwalkan digelar pada 23 Juli - 8 Agustus kendati mendapat penolakan dari warganya.
Baca juga: Hongaria dan Serbia mulai vaksinasi atlet Olimpiade
Baca juga: Ketua Olimpiade Tokyo ingin mundur
Menurut jajak pendapat terbaru, hampir 80 persen publik Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade seperti yang dijadwalkan.
Penolakan semakin kencang setelah Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo yang juga mantan Perdana Menteri Jepang Yoshiro Muto melontarkan komentar berbau seksisme dengan mengatakan bahwa rapat dewan akan berlangsung lebih lama karena anggota perempuan terlalu banyak berbicara.
Namun dia mengaku menyesal dan telah meminta maaf atas komentarnya tersebut. Kendali banyak dikecam, ia tak berniat untuk mengundurkan diri dari jabatannya.