Bandung (Antara Bali) - Puluhan jurnalis dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung berunjuk rasa memperingati Hari Kebebasan Pers Internasional di halaman Gedung Sate Jalan Diponegoro Kota Bandung, Kamis.
Dalam aksinya sekitar 30 orang jurnalis menutup mulutnya dengan menggunakan lakban sebagai bentuk banyaknya kekerasan dan pembungkaman terhadap pers.
Selain itu, salah seorang jurnalis membacakan sebuah puisi yang bercerita tentang kehidupan jurnalis saat ini yakni "Sakaratul Cinta" dan Asep serta Neneng".
Ketua AJI Bandung, Zaky Yamani, menuturkan, peringatan Hari Kebebasan Pers Internasional, harus menjadi momentum bagi komunitas pers untuk menuntut aparat hukum mengakhiri praktik impunitas pembunuh jurnalis.
"Aksi ini dilakukan sebagai bentuk desakan serta peringatan kepada pemerintah untuk segera menuntaskan dan mengakhiri kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis," kata Zaky.
Ia menuturkan, sejak tahun 1996, sedikitnya ada delapan jurnalis dibunuh yang kasusnya terbengkalai dan para pelakunya belum diadili sedangkan berdasarkan data LBH Pers Jakarta, sepanjang tahun 2011 terjadi 96 kasus kekerasan terhadap jurnalis.
"Aksi kekerasan itu berbentuk kekerasan fisik dan non fisik, termasuk pemidanaan jurnalis. Dan jumlah ini belum terhitung tindak kekerasan terhadap jurnalis yang tidak dilaporkan," katanya.(*/M038/T007)
Jurnalis Lakukan Aksi Tutup Mulut
Kamis, 3 Mei 2012 12:59 WIB