Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pada Rabu sore ditutup menguat seiring pelaku pasar yang masih menantikan hasil pemilu di AS yang berlangsung ketat.
Rupiah ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.565 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.585 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu, saat ini semua mata tengah tertuju pada pemilu di Amerika Serikat.
"Ketidakpastian atas hasil pemilu di AS menarik pelaku pasar kembali ke aset berisiko," ujar Ibrahim.
Kandidat presiden petahana Donald Trump memimpin perolehan suara dari lawannya, Joe Biden, di Negara Bagian Florida, yang dianggap sebagai wilayah krusial dalam pemilu AS.
Sementara perhitungan suara di wilayah-wilayah lainnya masih dalam proses, termasuk sejumlah negara bagian yang bukan merupakan kantong suara Trump ataupun Biden.
Berdasarkan proyeksi perolehan suara, kedua pesaing ini meraih kemenangan di basis suara mereka masing-masing. Wilayah konservatif seperti Alabama, Indiana, Kentucky, dan Tennessee menjadi milik Trump, sementara Massachusetts, Vermont, New York, dan Connecticut untuk Biden.
"Dengan masih berlanjutnya penghitungan suara Pilpres di AS, Investor kembali mencari investasi yang menguntungkan salah satunya pasar finansial dalam negeri. Itu bisa dilihat dari pergerakan arus modal asing yang sebelumnya keluar dari pasar, kembali parkir di pasar finansial dalam negeri," kata Ibrahim
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.517 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.513 per dolar AS hingga Rp14.568 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.557 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.609 per dolar AS.