Singaraja (ANTARA) - Sebanyak 1.584 mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja Kabupaten Buleleng Provinsi Bali mengikuti wisuda LXI periode Maret 2020 dan wisuda LXII untuk periode Agustus 2020 secara bersamaan melalui luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).
"Pelaksanaan wisuda mengacu pada protokol kesehatan, yaitu kapasitas ruangan hanya diisi maksimal 25 persen. Wisuda luring hanya dihadiri para wisudawan lulusan pemuncak dan berprestasi. Selain protokol pencegahan secara ketat, waktunya lebih singkat daripada wisuda sebelumnya," kata Rektor Undiksha Prof Dr I Nyoman Jampel MPd di Singaraja Buleleng, Jumat.
Wisuda LXI diikuti 372 orang, yakni tiga orang dari jenjang pendidikan doktor (S-3), 50 orang dari jenjang pendidikan magister (S-2), 314 orang dari jenjang pendidikan sarjana (S-1), dan lima orang dari jenjang pendidikan ahli madya.
Untuk wisuda LXII diikuti 1.212 orang yakni satu orang dari jenjang S-3, 62 orang dari jenjang S-2, 952 orang dari jenjang S-1, dan 197 orang dari jenjang pendidikan ahli madya.
Menurut dia, secara khusus untuk peserta wisuda luring harus mengikuti protokol pencegahan COVID-19. Seluruhnya wajib mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer dan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki Auditorium Undiksha. Selain itu, juga harus menggunakan masker dan menerapkan social dan physical distancing.
“Kita taat asas. Kita tidak ingin Undiksha menjadi klaster baru penyebaran COVID-19. Karena kita pernah sekali. Kalau ada yang kedua kali, berarti buruk kita dalam memutus rantai dalam penyebaran COVID. Saat ini, sekitar 150 orang saja yang ada di auditorium. Itu wisudawan dan panitia. Orangtua tidak diizinkan untuk masuk. Jika itu terjadi, kapasitas melebihi 25 persen,” katanya.
Selain hal tersebut, kata Jampel, Undiksha juga tidak mengizinkan para orangtua wisudawan untuk berada di dalam auditorium maupun areal kampus selama prosesi wisuda berlangsung untuk mengantisipasi kerumunan. Pelantikan bagi wisudawan yang luring dilakukan langsung oleh Rektor, sedangkan yang daring, diwakili orang orangtua masing-masing.
“Proses pelantikannya sudah kita sesuaikan dengan pedoman. Yang di rumah diwakili oleh orangtua masing-masing dengan panduan Rektor,” kata Jampel setelah acara wisuda usai.
Dalam sambutannya, Rektor Jampel mengajak seluruh wisudawan untuk terus menggali, meningkatkan, dan mewujudkan seluruh potensi unggulan dalam diri.
Hal ini selaras dengan motto Undiksha "Dharmaning sajjana umerdhyaken widyaguna", yaitu kewajiban orang bijaksana adalah mengembangkan ilmu pengetahuan dan pekerti.
"Saya berharap para wisudawan ini mampu menjadi SDM unggul pada bidang masing-masing dengan terus mengembangkan diri dan berinovasi," harapnya.
Baca juga: Antisipasi COVID-19, 2.778 mahasiswa baru Undiksha ikuti PKKMB daring
Salah satu wisudawan, Lukas Norman Kbarek mengakui dengan sistem wisuda ini, kesempatan untuk bertemu dengan para sahabatnya menjadi tertunda. Namun demikian, ia menyatakan tetap bersyukur karena Undiksha sudah berusaha memberikan yang terbaik.
"Bagi saya, ini sama sekali tidak mengurangi rasa syukur, terutama kepada Tuhan, karena di tengah pandemi ini kita masih bisa melaksanakan (wisuda-red), baik daring maupun luring. Tapi kita masih dalam keadaan sehat dan dengan protokol kesehatan, ini berjalan lancar sampai selesai. Ini membuat saya terkesan dan mengucapkan banyak terima kasih untuk Undiksha,” katanya.
Untuk Wisuda LXI lulusan berprestasi pamuncak tingkat universitas untuk jenjang Doktor diraih Dr Yusuf Program Studi Ilmu Pendidikan IPK 3,76, masa studi 3 tahun dengan predikat pujian. Dari jenjang Magister diraih Ni Wayan Wiryawati, M.Pd Program Studi Pendidikan Dasar IPK 3,84, masa studi 2 tahun dengan predikat pujian.
Untuk jenjang sarjana, diraih Desak Paramita Brata, SH Program Studi Ilmu Hukum IPK 3,99, masa studi 3 tahun 6 bulan dengan predikat pujian dan jenjang pendidikan Diploma III diraih Putu Astika Widyastana, AMd dari Program Studi Teknik Elektro, Jenjang Pendidikan Diploma III, IPK 3,55, masa studi 3 tahun 5 bulan dengan predikat sangat memuaskan.
Untuk wisuda LXII lulusan berprestasi pamuncak tingkat universitas untuk jenjang doktor diraih Dr Ni Kadek Juliantari SPd MPd dari Program Studi Pendidikan Bahasa, IPK 3,98, masa studi 1 tahun 11 bulan dengan predikat Summa Cumlaude. Jenjang Magister diraih Ni Wayan Eka Pratiwi, MPd dari Program Studi Teknologi Pembelajaran IPK 3,94, masa studi 1 tahun 5 bulan dengan predikat Summa Cumlaude.
Untuk jenjang sarjana diraih Ida Ayu Made Diah Naraswari, SPd dari Program Studi Bimbingan Konseling IPK 4,00, masa studi 3 tahun 11 bulan dengan predikat pujian dan jenjang Diploma III diraih Bibit Santoso, AMd dari Program Studi Perhotelan IPK 3,98, masa studi 2 tahun 11 bulan dengan predikat pujian.