Badung (ANTARA) - Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) bekerja sama dengan BEDO Bali melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendiskusikan tentang Bahan Baku Daur Ulang dari sampah pantai di Bali untuk menumbuhkan UMKM seiring penurunan sampah pantai selama COVID-19.
FGD yang dihadiri oleh para pengusaha di bidang handicraft, home décor, fashion designer dan aksesoris serta para UKM yang mengolah bahan baku dari sampah itu dilaksanakan di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Program pengelolaan yang diperuntukkan Para Pembersih Pantai di Bali ini diawali dengan kegiatan survei kondisi sampah di lima pantai di Bali yaitu Kuta, Legian, Seminyak, Kedonganan dan Jimbaran.
Survei tersebut dilakukan oleh tim Eco Bali. Melalui hasil survei tersebut dijelaskan bahwa kondisi sampah saat ini di tengah pandemi COVID-19 mengalami penurunan.
Hasil FGD ini diharapkan menumbuhkan ide-ide baru dalam pengolahan sampah pantai serta dapat membantu sebagai alternatif perekonomian para pembersih pantai di Bali.
Baca juga: Kemenkop-UI-CCAI-QASA gagas "Gerakan Toko Bersama" bantu warung tradisional
Sebelumnya (19/10) juga sudah dilakukan pelatihan upcycling yaitu membuat kain pantai dan syal dengan metode eco-print bersama dengan para pembersih pantai yang dipandu langsung oleh Ani Nurdiana (pengrajin Eco-Print dari Pasuruan) guna menambahkan skill mereka dan diharapkan dapat menjadi alternatif penghasilan bagi para pembersih pantai di Bali.
Suasana pelatihan batik metode eco-print di Pantai Kuta (19/10) itu diikuti oleh kru kebersihan pantai Program Bali Beach Clean Up Coca-Cola Amatil Indonesia
"Kami memiliki optimisme untuk menjadikan potensi alternatif ini dapat dimanfaatkan dengan lebih baik, tentunya melalui metode-metode pelatihan dan penerapan yang optimal bersama komunitas, dan kedepan kami berharap kegiatan ini juga dapat menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi kita bersama," kata Corporate Affairs CCAI, Made Pranata Wibawa Ade Putera.
BEDO sebagai yayasan pengembangan usaha kecil mendorong pengusaha untuk turut aktif dalam menjaga kelestarian alam. Sesuai visi Bedo yaitu menciptakan pengusaha Indonesia yang sukses namun bertanggung jawab pada lingkungan dan sosial.
"Kami berharap semakin banyak sampah di pantai Bali berkurang dan sampah yang ada kini bisa menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat," tutur Ketua BEDO, Dwi Iskandar.
Baca juga: 12.500 krama Bali ikuti 'Gerakan Bersih Pulau Dalam Satu Hari!'
Amatil Indonesia senantiasa berusaha mendukung pengembangan masyarakat sekitar melalui berbagai inisiatif seperti program clean-up, bantuan pendidikan bagi anak-anak berprestasi di sekitar fasilitas Amatil Indonesia, penyediaan layanan kesehatan secara cuma-cuma di setiap poliklinik Amatil Indonesia, dukungan penanaman pohon, program pemberdayaan masyarakat lewat program Coca-Cola Forest, serta pengembangan bibit muda sepak bola melalui Coke Kicks.
Amatil Indonesia juga fokus dalam pemberian bantuan kemanusiaan bagi masyarakat, salah satunya dalam menghadapi pandemi COVID-19, Coca-Cola Amatil Indonesia menyalurkan Alat Pelindung Diri, disinfektan, alat kebutuhan medis lainnya, serta paket produk minuman bagi mereka yang bertugas di garis depan dalam penanganan, pelayanan dan perawatan COVID-19 di Tanah Air dan akan disalurkan melalui mitra-mitra lainnya.