Badung (ANTARA) - Pjs. Bupati Badung, Bali, I Ketut Lihadnyana meninjau laboratorium alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi Bali untuk Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Badung untuk memastikan kesiapan alat tersebut dalam mendeteksi hasil swab COVID-19.
"Kami Pemkab Badung mengucapkan terima kasih atas bantuan alat PCR dari Pemprov Bali ini yang rencananya dalam waktu dekat sudah dapat dioperasikan," ujar Ketut Lihadnyana dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan, operasional alat PCR di RSD Mangusada tersebut nantinya akan menangani wilayah Mengwi, Kuta Utara, Kuta dan Kuta Selatan. Sedangkan untuk Badung Utara rencananya dilayani di Puskesmas Abiansemal 1 yang nantinya didorong menjadi rumah sakit.
Rencananya, laboratorium Polymerase Chain Reaction di RSD Mangusada itu mulai siap untuk diuji coba.
"Kami berharap Badung akan sebanyak-banyaknya dilakukan tracing dan testing. Jangan takut kalau kasus di Badung banyak, saya lebih condong memberikan sebuah gambaran nyata kepada masyarakat atas terkonfirmasi COVID-19," katanya.
Menurut Ketut Lihadnyana, dalam menjalankan kebijakan penanganan COVID-19 di Badung, pihaknya setiap saat sudah dilakukan koordinasi dan menginstruksikan kepada jajaran Dinas Kesehatan yang lebih banyak melakukan penanganan di hulunya.
Selain itu, upaya di hilir juga secara masif dilakukan seperti dengan mengedukasi masyarakat melalui penegakan disiplin agar masyarakat secara budaya melaksanakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Mudah-mudahan Badung dan Bali bisa keluar dari wabah ini. Karena wabah ini sangat mengganggu tatanan sosial ekonomi masyarakat. Penanganan COVID-19 ini juga tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata, diperlukan kerja sama seluruh komponen masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengatakan dari sisi tracing dan testing di Bali, apabila dilihat dari jumlahnya sudah memenuhi standar WHO, yakni dapat memeriksa rata-rata 700-800 per hari.
Selain itu, kapasitas pemeriksaan di Bali saat ini berjumlah 1.500 dari 10 lab PCR yang dimiliki. Kapasitas pemeriksaan juga akan mampu ditingkatkan menjadi 3.000 per hari sesuai harapan BNPB, karena Bali sudah menambah tiga alat baru dengan kapasitas 90 pemeriksaan per hari dan empat alat tambahan dari bantuan BNPB.
"Kini ada tujuh alat PCR baru guna memperkuat upaya tracing dan testing. Kami masih menunggu mana lab yang siap. Karena semua rumah sakit daerah kami tawarkan belum siap. Kalau Badung mau siap lagi mungkin kami tambahkan alat lagi satu bantuan dari BNPB untuk Badung," ujarnya.