Jakarta (Antara Bali) - Bisnis kuliner di Indonesia diprediksi kian membaik seiring pertumbuhan kelas menengah yang kini mencapai 160 juta orang.
"Menjamurnya bisnis kuliner memaksa pemilik resto lebih kreatif menjual jenis makanannya," kata Dyah Widya Swasti, pemilik Rumah Makan Pecel Madiun BSD, di Jakarta, Rabu.
Salah satu yang layak untuk dikembangkan adalah menu tradisional seperti pecel, serabi, karedok atau rujak cingur bisa memunculkan nostalgia.
Menurut Dyah, makanan tradisional sering dimanfaatkan konsumen sebagai obat rindu pada kampung halaman, terutama untuk menu makanan yang benar-benar khas dan jarang ditemukan di banyak lokasi.
"Kalau rasanya enak, di manapun lokasinya akan didatangi," papar Dyah seraya menyebutkan, Pecel Madiun, Rawon, Botok Mlandingan dan Dawet Tape Ketan Hitam menjadi favorit pengunjung rumah makannya.
Meski enggan menyebutkan berapa omzetnya, usaha Dyah kini mempekerjakan 70 pegawai yang berlokasi di Ciater Barat, Rawa Buntu, Serpong, Banten, ini selalu ramai dikunjungi, tidak saja hari biasa tapi juga di akhir pekan.(*/T007)
Kelas Menengah Dorong Bisnis Kuliner
Rabu, 7 Maret 2012 19:45 WIB