Serang (Antara Bali) - Dua orang warga Cilincing Jakarta Utara meninggal dunia akibat siraman air keras pada tubuhnya, setelah mereka diduga hendak belajar debus, yakni ilmu kekebalan atau kesaktian di Kota Serang, Provinsi Banten, Senin.
Dua korban tersebut Dedi Supriyadi (26) dan Andri (26) meninggal dunia setelah tubuh mereka diduga disiram air keras oleh Zaenul selaku guru spiritual yang masih dalam pengejaran polisi.
Rohman, salah seorang rekan korban yang juga menjadi korban akibat air keras dengan luka pada bagian tangannya menuturkan, peristiwa itu berawal setelah dirinya bersama tiga orang rekannya yakni Dedi, Andri dan Hendra hendak belajar ilmu kekebalan kepada Abah Zaenul yang tinggal di Kampung Kebanyakan, Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang.
Ia bersama tiga rekan lainnya datang ke tempat tersebut dengan membawa sejumlah persyaratan yang diminta Zaenul seperti kain putih, kembang tujuh rupa, serta air keras.
"Saya bersama tiga teman ingin belajar ilmu kekebalan. Pertama kali dikenalkan ke tempat ini oleh Dedi, tapi malah seperti ini jadinya," kata Rohman yang mengalami luka pada tangan kanannya.
Setelah melakukan ritual Minggu (19/2) malam, seperti mandi kembang, dua orang temannya, Dedi dan Andri, langsung dicoba oleh "sang guru" Zaenul dengan menyiramkan air keras ke sekujur tubuh mereka, tetapi keduanya tidak kuat dan meninggal dunia di rumah sakit akibat luka bakar.
Anggota tim Reskrim Polres Serang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di Kampung Kebanyakan Kelurahan Sukawana, Kota Serang. "Kami juga masih memburu Zaenul," kata Kasat Reskrim Polres Serang AKP Doni Hadi Santoso.(*/T007)