Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, gencar melakukan penyemprotan disinfektan setelah seorang warga Kelurahan Tonja yang terjangkit kasus COVID-19 meninggal dunia.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, di Denpasar, Selasa, mengatakan upaya penyemprotan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin meluas di Kota Denpasar.
"Seluruh ruas jalan utama, jalan gang, lingkungan hingga rumah penduduk di wilayah Kelurahan Tonja akan disemprot cairan disinfektan melalui 25 armada, beberapa moci dan ada juga puluhan relawan yang menyemprotkan disinfektan di masing-masing rumah penduduk," ujar Dewa Rai yang juga Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar.
Baca juga: 24 pasar rakyat di Denpasar dipasangi bilik antiseptik cegah COVID-19
Ia mengatakan sekitar 100 ribu liter cairan disinfektan yang disemprotkan secara fokus di Kelurahan Tonja sehingga setiap sudut kelurahan setempat sudah disemprot disinfektan.
"Melalui upaya-upaya ini dan juga sosialisasi yang gencar ke tengah masyarakat mengenai pemakaian masker di luar rumah, mencuci tangan, 'physical distancing' dan juga menghindari kerumunan dapat menekan secara maksimal penyebaran virus COVID-19," ujarnya.
Namun demikian, dari pemantauan di lapangan, bahwa belum sepenuhnya dilakukan penyemprotan cairan disinfektan, seperti yang disampaikan Jubir Penanggulangan COVID-19 Kota Denpasar. Bahkan di kawasan Desa Penatih Dangin Puri belum merata dilakukan penyemprotan disinfektan.
"Informasi dari Pemkot Denpasar menyebutkan seluruh desa dan gang-gang penduduk disemprot cairan disinfektan, namun itu hanya seakan pemanis saja. Terbukti di gang kami tak tersentuh yang namanya cairan disinfektan. Padahal di kawasan rumah kami heterogen dan berbagai latar belakang pekerjaan," kata Made seorang warga di kawasan Jalan Siulan Denpasar.