Denpasar (ANTARA) - Ketua DPD Partai Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry mewajibkan seluruh DPRD kabupaten/kota dan Provinsi Bali untuk menyisihkan sebesar 75 persen gajinya untuk digunakan dalam penanganan pandemi COVID-19 di Pulau Dewata.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry dikonfirmasi, Kamis, mengatakan pemotongan sebesar 75 persen dari gaji DPRD kabupaten/kota dan provinsi ini digunakan khusus untuk gerakan pencegahan COVID-19, waktu tiga bulan ke depan.
"Selama tiga bulan ke depan, mulai bulan Mei hingga Juli gaji anggota DPRD Fraksi Golkar se-Bali akan digunakan untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanganan pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Anggota DPRD Bali jalani "rapid test" COVID-19
Untuk memastikan penyaluran, kata Sugawa Korry mengatakan pelaporan dana sebesar 75 persen dari gaji DPRD itu, DPD Golkar Bali menginstruksikan dana tersebut digunakan secara langsung di lapangan untuk membantu pengadaan alat pelindung diri (APD) atau keperluan terkait pencegahan COVID- 19 di masing-masing daerah kabupaten/kota se-Bali.
Sebelum instruksi ini dijalankan, politikus senior Partai Golkar Bali ini terlebih dahulu melaporkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terkait langkah yang diambil untuk mewajibkan seluruh Fraksi Golkar di kabupaten/kota dan provinsi menyisihkan 75 persen gajinya dalam rangka membatu penanganan COVID-19, dan usulan ini pun disetujui.
Dalam penanganan COVID- 19 di daerah-daerah, kata Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali mengatakan, pihaknya menginstruksikan agar secara langsung melakukan aksi ke lapangan tanpa menyetor gaji tersebut ke DPD, pengawasan dilakukan dengan melaporkan kegiatan yang dilakukan dan memberi laporan kepada DPD di masing-masing kabupaten/kota dan provinsi.
Baca juga: DPRD Bali: penambahan anggaran tanggap darurat COVID-19 dari efisiensi
Sementara Koordinator Wilayah (Korwil) daerah NTB, NTT, dan Bali, Gde Sumarjaya Linggih mengapresiasi langkah DPD Golkar Bali yang telah secara gotong-royong, bersinergi dalam penganan pandemi COVID-19.
"Kita terus gelorakan langkah ini, karena ini merupakan kerja politik. Kalau kerja politik itu ada yang namanya pemberdayaan, edukasi, mengungkapkan ide-ide baru, responsip terhadap kebijakan kebijakan, dan termasuk kerja sosial," jelasnya.
DPR RI Fraksi Golkar ini juga sudah mengamati langkah dan gerakan yang sudah dilakukan Golkar Bali melalui medsos yang terus dipantau perkembangannya yang telah responsip sebelum ada petunjuk dari pusat.
"Ini membanggakan bagi saya, karena sudah merespon dan sudah melaksanakan kerja politik, berupa kerja sosial yang patut digelorakan, dan mengedukasi kepada masyarakat. Masyarakat selama ini masih ragu, apakah ini benar musibah atau wabah. Untuk itu kita yakinkan karena wabah ini sudah menyebar di dunia dan seperti kita lihat bersama semua negara semangat dan mengerahkan tenaganya untuk melawan pandemi COVID-19," katanya.
Gde Sumarjaya Linggih yang akrab dipanggil Demer, bahwa pemerintah pusat juga sudah respon terhadap penanganan wabah ini, bahkan dana desa pun disiapkan dana dan dibuatkan regulasinya melalui inpres nomor 4 tahun 2020 untuk dipakai kepentingan menanggulangi wabah ini.
Baca juga: Adi Wiryatama: DPRD akan tambah dana tanggap darurat Rp18 miliar
Selain itu, lanjut Demer, Kementerian Keuangan juga telah merubah Dana Alokasi Khusus (DAK) selain kesehatan dan pendidikan. Diirnya memandang, pemerintah pusat sudah menaruh perhatian begitu besar dan melakukan kekuatan yang besar dari anggaran yang ada untuk menanggulangi wabah ini.
"Kita tahu bahwa teman-teman di DPD telah melakukan kunjungan dan memberikan bantuan kepada kalangan medis," ujarnya.
Selain itu, kata dia, tak hanya sampai kepada kalangan medis, dirinya juga mengajak jajarannya untuk turun ke puskesmas-puskesmas, setelah itu turun kemasyarakat dan pemberdayaan bagi yang terdampak.
"Tahapan-tahapannya demikian, kami dari DPP Golkar akan terus berkoordinasi untuk mendapat informasi baru dan layanan terbaru untuk disampaikan kepada jajarannya di provinsi, kabupaten hingga tingkat desa. Mudah-mudah kita bisa menanggulangi, memperkecil, meminimalisir dampak dari COVID-19 di Bali," katanya.