Denpasar (ANTARA) - DPD Partai Golkar Bali menyampaikan penundaan musyawarah daerah (musda) yang akan diisi agenda pemilihan ketua DPD partai bukan karena ada unsur politis.
Steering Committee Musda ke-11 Partai Golkar Provinsi Bali I Dewa Made Suamba Negara di Denpasar, Rabu, mengatakan penundaan ini baru dipastikan pada Selasa (20/5) malam, karena arahan dari pusat.
“Sedianya dilaksanakan tanggal 23 Mei (Jumat), jadi penundaan ini tidak ada kaitan dengan unsur politis, ini semata-mata karena komitmen Ketua Umum DPP Golkar bahwa di seluruh Indonesia pelaksanaan musda itu beliau ingin bisa hadir,” kata dia.
Disinggung soal posisi Ketua DPD Partai Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry yang digoyang oleh Gede Sumarjaya Linggih sebagai alasan penundaan, Made Suamba membantah.
Ia menegaskan meski akan terjadi perebutan kursi, hubungan kedua politisi senior itu baik-baik saja dan setiap kandidat memiliki cara baik masing-masing dalam berkompetisi.
Baca juga: Golkar umumkan calon kepala daerah se-Bali yang diusung
“Tidak ada itu, bagi kami pelaksanaan musyawarah daerah ini kami sambut dengan penuh tanggung jawab untuk menyukseskan, dan Pak Sugawa sudah memerintahkan kepada kami lakukan yang terbaik,” ujarnya.
Made Suamba menjelaskan sejatinya mereka sudah 90 persen mempersiapkan musda partai yang akan digelar di Grand Hyatt Nusa Dua.
Perihal undangan, pembayaran gedung, hingga menyiapkan diri untuk gladi bersih dan membuka pendaftaran calon ketua bahkan sudah dilaksanakan.
Namun, pukul 23.45 Wita kemarin malam mereka mendapat kabar bahwa Ketua Umum DPP Golkar Bali Bahlil Lahadalia berhalangan hadir sehingga atas dasar ketaatan dan arahan DPP musda di Bali diundur.
“Beliau berkeinginan untuk bisa hadir di 38 provinsi, yang selama ini sudah berjalan beliau hadir, dan rencana tanggal 23-24 beliau di NTB, jadi sebagaimana perintah yang sudah disampaikan oleh DPP, maka kami sudah tidak lanjuti,” kata Made Suamba.
Baca juga: Presiden Jokowi pakai jas kuning saat hadiri penutupan Munas Golkar
Ketua Panitia Musda ke-11 Partai Golkar Provinsi Bali Komang Suarsana menambahkan atas penundaan ini partainya belum menentukan tanggal terbaru pelaksanaan kegiatan.
Untuk calon ketua, umumnya partai akan membuka pendaftaran sehari sebelum pelaksanaan musda, oleh karena itu hingga saat ini mereka belum tahu pasti siapa saja kader yang hendak maju.
“Sampai hari ini belum ada calon karena pendaftaran belum terlangsung, biasanya setelah pendaftaran akan dilakukan verifikasi terhadap nama-nama yang masuk ingin mengajukan diri sebagai calon,” ujarnya.
Sesuai petunjuk pelaksanaan, kandidat yang dapat mencalonkan diri minimal mendapat dukungan 30 persen dari pemegang hak suara, sehingga wajar jika saat ini berhembus banyak kabar soal perebutan kursi DPD Partai Golkar Bali.