Badung (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Badung, Bali, menerapkan program inovasi "Go Laying Adminduk" atau Pergi Pelayanan Keliling Administrasi kependudukan sebagai upaya untuk mengoptimalkan pelayanan administrasi kependudukan bagi masyarakatnya.
"Program itu akan menyasar masyarakat di seluruh pelosok Badung tidak saja di tingkat desa/kelurahan maupun banjar tapi langsung dari rumah ke rumah khususnya pelayanan bagi masyarakat lansia, sakit maupun ODGJ sampai yang berstatus narapidana," ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Badung, AA. Ngurah Arimbawa di Mangupura, Selasa.
Ia menjelaskan, program tersebut selain mengoptimalkan pelayanan administrasi kependudukan juga untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya dokumen-dokumen kependudukan yang harus dimiliki.
"Ini juga merupakan upaya mendukung program Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan yang sudah diprogramkan oleh pemerintah pusat melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri tanggal 07 Februari 2018 dengan nomor 470/837/SJ tentang Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA)," katanya.
Ngurah Arimbawa mengatakan, pihaknya juga akan memperkuat Seksi Pelayanan Umum di masing-masing kecamatan sekaligus berencana akan melimpahkan pembuatan Surat Keterangan (Suket) dan pendataan penduduk non-permanen ke kecamatan sesuai dengan Perbup Badung Nomor 56 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.
Hal itu dimaksudkan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan waktu masyarakat tidak terlalu banyak terbuang kalau sampai mengurus ke Kantor Dinas Dukcapil.
"Kami merencanakan ini agar masyarakat yang tinggalnya jauh misalnya dari Badung Utara maupun Badung Selatan tidak jauh-jauh datang ke Kantor Pusat Pemerintahan hanya untuk mengurus Suket sehingga masyarakat merasa nyaman dan berminat dalam mengurus dokumen kependudukannya," ujarnya.
Ia menambahkan, nantinya pelayanan administrasi kependudukan di Badung akan dapat satu data untuk semua. Maksudnya, data yang ada di Dinas Dukcapil menjadi acuan oleh instansi terkait seperti KPU maupun yang lainnya sehingga setiap lembaga tidak mempunyai data yang berbeda-beda.
Pihaknya juga akan mengoptimalkan keberadaan Kartu Identitas Anak (KIA) sehingga mempunyai nilai tambah seperti misalnya karena pemegang KIA ini rata-rata masih bersekolah kalau berbelanja di di toko buku mendapatkan potongan harga khusus sehingga akan menambah minat masyarakat khususnya bagi anak-anak umur 0 -17 tahun kurang satu hari untuk mengurus KIA.
Sedangkan terkait program pelayanan terintegrasi "Badung Aku Sapa" atau Badung Administrasi Satu Paket) menurutnya akan terus diintensifkan seperti kalau ada masyarakat yang melahirkan, menikah, bercerai maupun meninggal akan langsung terbit dokumennya baik itu berupa akta kelahiran, perkawinan, perceraian kematian satu paket dengan perubahan KK, KTP dan lainnya.
Ngurah Arimbawa mengatakan, berbagai program dan inovasi yang dimiliki tentu akan dapat berjalan dengan baik kalau didukung oleh pegawai di instansinya.
"Sebaik apapun program kami tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan, komitmen dan integritas dari pegawai di Dinas Dukcapil," ujarnya.
"Go Laying Adminduk" maksimalkan layanan administrasi penduduk Badung
Selasa, 14 Januari 2020 22:33 WIB