Bogor (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan mendukung jika mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut bergabung untuk mengelola BUMN.
“Kalau BUMN kan sekarang beberapa bisa diisi oleh profesional. Enggak ada masalah,” katanya usai mengikuti acara Rakornas Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019 di Sentul, Bogor, Rabu.
Meski Airlangga enggan memberi kepastian terkait posisi yang akan diduduki oleh Ahok di BUMN dalam waktu dekat, namun ia menuturkan bahwa kursi kepemimpinan harus diisi oleh seseorang yang profesional.
"Enggak, ini kan kita bicara profesional, jadi kita tidak sebut nama,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini telah ada beberapa seorang profesional yang berhasil menduduki posisi strategis di BUMN sehingga hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang baru.
“Nah kalau sekarang kan ada beberapa profesional duduk di dalam BUMN jadi itu bukan suatu hal yang baru,” katanya.
Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu pukul 09.38 WIB hingga 10.50 WIB.
Setelah bertemu Erick, Ahok mengatakan pertemuan selama satu setengah jam itu diisi dengan membicarakan soal perusahaan BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujar Ahok.
Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memastikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menduduki posisi penting di salah satu BUMN strategis.
"Strategis sudah pasti, dengan kondisi Pak Ahok memang bisalah," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu.
Namun sayangnya, ia belum berkenan untuk mengemukakan lebih jauh terkait sektor BUMN mana yang akan dijabat oleh Ahok.
"Soal energi atau apapun kita belum tahu. Tapi yang pasti, tadi kami meminta kesediaan beliau dulu supaya mau bergabung bersama kita karena kita butuh orang seperti Pak Ahok yang bisa dukung BUMN,” ujarnya.