Denpasar (Antara Bali) - Gentong berukuran besar yang dibuat artistik dari tanah lihat oleh masyarakat Banyumelek, Lombok, sepi pembeli akibat kondisi ekonomi penggemarnya terutama dari Eropa dan Amerika Serikat.
"Gentong buatan pengrajin Banyumelek itu masih menjadi incaran para kolektor barang seni luar negeri dan masuk pasar ekspor lewat Bali," kata Made Sukada, pemilik toko yang menjual aneka jenis gerabah di kawasan wisata Kuta, Kabupaten Badung, Senin.
Gerabah etnik ukuran besar itu dipajang di toko-toko seni di sepanjang jalur Tohpati, Jalan By Pass Ngurah Rai hingga ke Nusa Dua.
Selain produksi perajin Banyumelek, juga banyak dipasarkan gerabah buatan perajin dari daerah Serang, Banten. Bahkan pengusaha mendatangkan tanah liat dari daerah ujung barat Pulau Jawa itu.
Sedangkan gerabah produksi masyarakat Bali umumnya berukuran lebih kecil dengan sentuhan nilai seni tinggi. Gerabah itu sebelumnya cukup banyak yang diboyong oleh masyarakat internasional terutama ke Italia, Spanyol dan Jerman.
Tetapi ekspor hasil kerajinan gerabah itu semuanya kini berkurang akibat resesi yang masih dirasakan konsumen Eropa dan Amerika, kata Made.
Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Putu Bagiada, SE mengakui, realisasi ekspor aneka barang gerabah perolehan devisanya berkurang hingga 50 persen.(*)
Gentong Buatan Lombok Sepi Pembeli
Senin, 7 November 2011 7:33 WIB