Singaraja (ANTARA) - Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Bali, menyiapkan ratusan beasiswa prestasi dan kurang mampu kepada calon mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020 sebagai wujud pelayanan pendidikan kepada masyarakat di Pulau Dewata bagian utara.
"Ratusan kuota beasiswa itu untuk gelombang ketiga yang periode penerimaannya pada 1-31 Agustus 2019," kata Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru 2019, Ida Bagus Wika Krishna S.Ag, M.Si, di Kota Singaraja, Selasa.
Ia mengatakan seleksi penerimaan gelombang pertama dan kedua telah selesai dilaksanakan dan kini sudah masuk untuk mengumumkan calon mahasiswa baru yang lolos beasiswa Bidikmisi.
Dalam proses tersebut, sebanyak 108 calon mahasiswa baru dinyatakan lolos beasiswa bidikmisi., sedangkan 100-an mahasiswa lainnya dinyatakan telah lolos seleksi mahasiswa regular.
Ia menambahkan, sejumlah persyaratan yang perlu dilampirkan bagi para pelamar seperti ijazah terakhir, pas foto ukuran 3x4 dua lembar. Pendaftaran juga dapat dilakukan secara online melalui website: pmb.stahnmpukuturan.ac.id.
"Calon mahasiswa baru juga bisa datang langsung ke kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja di Jalan Kresna 2B Singaraja," katanya.
Sementara itu, Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Prof. Dr. Drs. I Made Suweta, M.Si, berharap kuota beasiswa di gelombang ketiga ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
"STAHN menjamin memberikan layanan pendidikan yang berkualitas, namun tidak murahan dengan prodi-prodi yang berorientasi pada peluang kerja," katanya.
Baca juga: STAHN Mpu Kuturan ajak generasi muda manfaatkan beasiswa pendidikan
Prof Suweta tak menampik, jika tahun sebelumnya beasiswa yang dijatahkan pemerintah tidak terserap dengan baik.
"Memang beasiswa PPA, BBM dan Bidikmisi kita membeludak jatahnya dari pemerintah. Namun saking banyaknya, sampai-sampai beasiswa justru tidak diserap dengan baik," ujar Prof. Suweta.
Kondisi ini terjadi karena tidak semua mahasiswa mengusulkan beasiswa. Ia menyebut kondisi ini diakibatkan karena banyak mahasiswa yang sudah bekerja sebagai PNS, menjadi tenaga kontrak sembari menuntut ilmu di STAHN Mpu Kuturan.
Ia mengatakan pihaknya juga meminta agar masyarakat memaksimalkan beasiswa tersebut untuk peningkatan SDM putra-putrinya. STAHN kini sudah membuka empat jurusan yakni Jurusan Dharma Acarya, Jurusan Brahma Widya, Jurusan Dharma Duta dan Jurusan Dharma Sastra.
Dari empat Jurusan itu kemudian dikembangkan menjadi 10 Program Studi, seperti Prodi Pendidikan Agama Hindu, PGSD, PGPAUD, Sastra Agama Pendidikan Bahasa Bali, Filsafat Hindu, Teologi Hindu, Penerangan Agama Hindu, Ilmu Komunikasi, Pariwisata Budaya dan Hukum Hindu.
Baca juga: ANTARA Bali-STAHN "Mpu Kuturan" Singaraja jalin kerja sama "tri dharma"