Negara (Antara Bali) - Perangkat "Jimbarwana Network" atau J-Net di sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Jembrana, Bali, terbengkalai.
Kepala Dinas Dikporaparbud Kabupaten Jembrana, Nengah Alit, di Negara, Kamis, mengatakan kondisi tiang penyangga fasilitas internet tersebut keropos dan dikhawatirkan roboh.
Menurut dia, biaya perawatan perangkat J-Net cukup mahal sehingga sekolah tidak mampu untuk membiayainya.
"Dulu sempat ada wacana dibiayai dari dana BOS, tapi setelah dihitung ternyata menyedot biaya cukup besar sehingga tidak mungkin dilakukan," katanya.
Menurut Alit, dari pendataan yang ia lakukan masih ada beberapa SD yang jaringan J-Net masih berfungsi namun tidak maksimal."Tapi sebagian besar SD J-Net-nya memang tidak berfungsi sehingga alat-alatnya dibiarkan begitu saja," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Putu Artha saat dikonfirmasi soal kelanjutan J-Net mengatakan, pada prinsipnya pihaknya tetap akan memperhatikan perangkat yang dapat mendukung perkembangan bidang pendidikan itu.
"Kami sudah punya komitmen dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk pengembangan teknologi informasi di Kabupaten Jembrana, termasuk J-Net itu," katanya.
Namun dia mengakui, untuk saat ini ia belum bisa memprioritaskan J-Net dalam pembangunan di Kabupaten Jembrana.
Menurut Artha, selain J-Net masih ada yang lebih dibutuhkan oleh sekolah seperti pembangunan gedung, laboratorium, dan keperluan lainnya.
"Buat apa kami hidupkan kembali J-Net tapi murid-murid belajar di lantai karena kekurangan meja dan kursi," katanya.(**)