Badung (ANTARA) - Desa Dalung yang mewakili Kabupaten Badung, Bali, mengunggulkan inovasi bank sampah "Mangu Sri Kandi" dalam Lomba Desa dan Kelurahan tingkat Provinsi Bali.
"Langkah inovasi yang kami miliki di bidang persampahan pihak desa telah membentuk bank sampah "Mangu Sri Kandi" di setiap banjar yang bekerja sama dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung," ujar Perbekel atau Kepala Desa Dalung, I Gede Putu Arif Wiratya, saat penilaian Tim Evaluasi dan Perkembangan Desa, di Dalung, Jumat.
Ia mengatakan, selain itu, Desa Dalung juga telah membentuk kelompok "Dalung Creatif Recycle" di masyarakat desa dengan gerakan 3R (reduce, reuse dan recycle).
“Partisipasi dan swadaya masyarakat Dalung sangat tinggi. Selain dalam masalah kebersihan, hal itu ditunjukkan dengan adanya pembangunan Pura Dalem Gede Desa Adat Dalung dan pengadaan lahan wantilan dengan swadaya masyarakat sebesar Rp8,7 miliar,” katanya.
Untuk mengimplementasikan program kerja desa, Arif Wiratya menjelaskan bahwa pihaknya telah membentuk lembaga masyarakat desa yang terdiri dari lembaga pemberdayaan masyarakat , PKK, karang taruna, kelompok tani dan Linmas.
“Kami juga didukung oleh kelembagaan adat yang terdiri dari tiga desa adat. Terkait kesehatan masyarakat, di desa kami tidak ada anak yang berstatus Stunting serta tingkat kematian kelahiran di desa kami juga nol persen,” ujarnya.
Wabup Badung, I Ketut Suiasa yang juga hadir saat penilaian kegiatan tersebut menjelaskan, momentum lomba desa itu tidak hanya sebatas untuk mencari ajang yang terbaik dalam lomba namun juga perlu dimaknai sebagai parameter dalam menjalankan pembangunan desa di berbagai sektor.
“Hal ini juga mempercepat dari tujuan-tujuan nasional dalam membangun desa itu sendiri. Baik memacu pemberdayaan masyarakat serta membangun daya saing masyarakat desa itu sendiri,” ujarnya.
Selain itu, menurut Wabup Suiasa, kegiatan itu juga dapat dimanfaatkan sebagai momentum dalam melakukan introspeksi.
“Kami sudah menampilkan segala potensi serta inovasi yang ada di Desa Dalung secara maksimal termasuk tingkat capaian kemapanan masyarakat baik dari segi ekonomi maupun sosialnya. Jadi dengan segala pembinaan ini kita harapkan desa itu bisa mampu berdaya saing dan mampu mandiri menghadapi tantangan global saat ini,” kata Suiasa.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai dari Provinsi Bali yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bali Putu Anom Agustina mengatakan, dalam kegiatan penilaian evaluasi lomba desa itu memang benar sesungguhnya juara tidak menjadi tujuan utama.
"Lomba ini adalah untuk evaluasi sejumlah program desa, sejauh mana sudah bisa dijalankan. Yang terpenting dalam kegiatan ini adalah sejauh mana pihak desa melakukan langkah-langkah untuk bersinergi dengan masyarakat dalam mencapai perencanaan-perencanaan yang sudah dibuat dari bawah,” ujarnya.
Desa Dalung Badung jagokan inovasi "Mangu Sri Kandi"
Jumat, 24 Mei 2019 15:53 WIB