Bangli, Bali (ANTARA) - Bupati Bangli I Made Gianyar menghadiri peringatan Nuzulul Quran dan Safari Ramadhan 1440 H/2019 M, yang dirangkai dengan buka puasa bersama dengan Muslim Kabupaten Bangli, di Masjid Agung Bangli, Selasa.
"Buka puasa bersama merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh umat Islam (Muslim) di Kabupaten Bangli,” kata Bupati Made Gianyar, di Bangli.
Acara tersebut dihadiri oleh Kapolres Bangli AKBP Agus Tri Waloyo, Dandim 1626 Bangli Letkol.Cpn. Andy Pranoto, Kajari Bangli Nur Handayani, Kepala Pengadilan Negeri Bangli I Gede Putu Saptawan, dan sejumlah tokoh muslim di Kabupaten Bangli.
Dalam acara itu, Bupati mengatakan khusus buka puasa yang difasilitasi oleh Pemkab Bangli, kegiatannya akan dilaksanakan di Rumah Jabatan Bupati Bangli pada hari Kamis, 23 Mei 2019.
"Setiap tahun kuantitas dari pelaksanaan buka puasa bersama ini semakin meningkat, hal ini menbuktikan kerukunan umat beragama di Bangli semakin meningkat,”.
Ia juga mengatakan umat Islam merupakan aset berharga bagi pembangunan di Kabupaten Bangli. Ke depannya nanti, kerukunan beragama yang sudah baik di Kabupaten Bangli bisa terus terjaga untuk kemajuan Kabupaten Bangli.
Pada kesempatan itu, Bupati Made Gianyar juga menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan 1440 H, kepada umat muslim di Kabupaten Bangli. Ia berharap, di bulan suci yang penuh berkah ini, kita semua diberi anugrah dan keselamatan.
Sementara itu Kapolres Bangli Agus Tri Waluyo mengatakan Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan keberagaman dan perbedaan yang ada di dalamnya. Perbedaan dan kemajemukan ini merupakan anugrah dari tuhan yang begitu indah. “Hari ini kita menyatukan perbedaan menjadi kebersamaan yang begitu indah. Kalau kita bisa menyatukan perbedaan ini dengan baik, tentu kedepan bangsa kita akan semakin maju,” katanya.
Pada kesempatan itu Ia juga menyampaikan, setelah melewati berbagai tahapan pemilu serentak dan tadi malam (kemarin) Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah mengumumkan pemenang Pilpres, maka apapun hasil yang sudah disampaikan harus kita hormati bersama.
Dan untuk menekan suhu panas politik pasca penetapan pemenang ini, salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan menahan diri dan bersabar. Menurut dia, untuk merajut kembali persatuan pasca Pemilu, hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah bersifat sabar.
"Mendengar berita panas kita harus sabar. Intinya kita harus selalu sabar menghadapi semua hal, karena dengan sabar kita akan berada pada kedamaian," ujar dia.