Bangli, Bali (ANTARA) -
Bupati Bangli, Bali, Sang Nyoman Sedana Arta, menekankan Pancasila merupakan ideologi final sebagai landasan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.“Pancasila adalah ideologi yang final dan tidak bisa diganggu gugat,” kata Sedana Arta di sela upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kantor Bupati Bangli, Bali, Rabu.
Sebagai generasi penerus bangsa, ia mengajak para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah setempat dan masyarakat untuk wajib menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam upacara peringatan itu, Bupati Bali yang bertindak selaku inspektur upacara juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar-umat beragama dan menghormati perbedaan pendapat.
Menurut dia, perbedaan adalah kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan.
Ia berharap momentum peringatan Hari Kesaktian Pancasila, seluruh masyarakat Bangli dapat semakin solid dan bersatu dalam membangun daerah.
"Mari kita jadikan Pancasila sebagai pedoman dalam membangun Bangli ke arah yang lebih baik," imbuhnya.
Sementara itu, dalam upacara tersebut Ketua DPRD Kabupaten Bangli I Ketut Suastika membacakan naskah Ikrar Hari Kesaktian Pancasila yang ditandatangani Ketua DPR RI Puan Maharani.
Ada pun ikrar itu menekankan kebulatan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Upaya itu dilakukan mencermati banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rongrongan tersebut dimungkinkan oleh kelengahan, kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila diikuti oleh seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bangli, Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli I Dewa Bagus Riana Putra, para ASN dan TNI-Polri.
Baca juga: Psikolog: Nilai Pancasila bisa ditanamkan lewat keseharian
