Denpasar (Antara Bali) - Selama Januari-Agustus 2011 kontribusi furniture atau mebel antik terhadap perolehan devisa provinsi Bali mencapai 27,8 juta dolar AS.
Kasi Ekspor Disperindag Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Senin mengatakan, hasil penjualan tersebut meningkat hingga 27,4 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama 2010 hanya 21,8 juta dolar AS.
"Perdagangan luar negeri mebel jenis antik dari Bali tetap laris ke pasar ekspor, walau mendapat persaingan ketat dari negara tetangga seperti China, India, Thailand, Vietnam bahkan dari Malaysia," katanya.
Itu artinya, lanjutnya, perajin Bali mampu memproduksi mata dagangan jenis antik yang memenuhi selera konsumen luar negeri, walau pun harganya jauh lebih mahal, mengingat kualitas dan nilai seni yang ditampilkan cukup memikat.
Persaingan aneka barang perabotan rumah tangga di pasaran ekspor cukup ketat, tetapi berkat kreativitas perajin masih banyak matadagangan jenis antik ini memasuki pasaran antarbangsa terutama ke Amerika Serikat.(**)