Singaraja (ANTARA) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan Pemkab Buleleng melakukan kerja sama pengembangan seni budaya yang ditandai dengan penandatanganan surat kesepakatan bersama (SKB) oleh Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha dengan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana pada pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) Buleleng, Jumat (17/5) malam.
"Dengan kerja sama ini, ISI akan melaksanakan program pengembangan seni secara menyeluruh di Buleleng. Program menyeluruh itu antara lain mencakup rekonstruksi seni langka atau kuno dan kegiatan pemetaan kesenian," kata Rektor ISI Arya Sugiartha setelah penandatanganan SKB itu.
Ia menjelaskan semua kegiatan tersebut merupakan bagian dari pembangunan kebudayaan yang ada di seluruh Kabupaten/Kota di Bali, termasuk di Buleleng.
"Dengan adanya program rekonstruksi seni langka di Buleleng, maka seni-seni yang hampir punah diharapkan bisa bangkit kembali," katanya.
Selain melakukan rekonstruksi terhadap seni langka, ISI Denpasar nantinya juga akan melaksanakan pemetaan terhadap kesenian yang ada di Buleleng.
Pemetaan kesenian itu sangat penting untuk mengetahui potensi kesenian, serta untuk membuat program pengembangan dan pembangunan kesenian.
"Kekuatan seninya di mana, kelemahannya di mana, peluang dan tantangannya apa. Dengan adannya pemetaan itu, Pemerintah Kabupaten bisa membuat program pengembangan kesenian yang disesuaikan dengan potensinya," katanya.
Ia menambahkan kesenian yang ada juga diharapkan mampu mendukung pariwisata di daerahnya. Kesenian lain yang bersifat ritual dan diayomi oleh seluruh masyarakatnya, juga harus terus dilestarikan dan perlu diberikan ruang untuk hidup.
"Untuk itu, pemerintah wajib hadir untuk ikut memelihara kesenian-kesenian dimaksud. Dengan ditandatanganinya MoU itu, berarti menandakan pemerintah hadir untuk ikut menjaga dan membangun kesenian yang ada di masyarakat," katanya.
Sementara itu, Bupati Agus Suranyana mengatakan, ISI menjadi salah satu institusi yang memiliki kompetensi dalam pengembangann kesenian. Menurut dia, dengan adanya kerja sama ini, Pemkab Buleleng nantinya memperoleh "pedoman" dalam membangun dan mengembangkan kesenian yang ada di Buleleng.
Dengan kerja sama ini, Bupati Agus Suradnyana berharap kesenian di Buleleng nantinya bisa lebih kreatif. Kesenian-kesenian yang ada saat ini perlu diberikan kreasi dan inovasi untuk menambah khasanah budaya di Buleleng.
Namun demikian, dirinya juga menginginkan agar kesenian khas Buleleng tetap lestari. Ciri khas yang dimiliki oleh kesenian Buleleng harus dipertahankan.
"Misalnya, dalam merevitalisasi seni tari. Pertama, pakemnya tetap gong kebyar, sebagai pakem yang ada di Buleleng. Tetapi tidak salah kalau kita melakukan pengembangan-pengembangan kreativitas untuk menambah khasanah kesenian kita," katanya.
Bupati Suradnyana juga memberikan kesempatan kepada ISI untuk melakukan penggalian dan rekonstruksi terhadap kesenian yang ada di Buleleng.
"Katanya, masih banyak kesenian di Buleleng yang saat ini belum tergali. Selain penggalian dimaksud, Bupati asal Desa Banyuatis ini juga menginginkan adanya revitalisasi, elaborasi, dan pengembangan," katanya.