Jakarta (ANTARA) - Menpora Imam Nahrawi mengaku heran dengan keributan yang terjadi antara pendukung PSS Sleman dengan pendukung Arema FC yaitu Aremania pada pertandingan pembuka Shopee Liga 1 di Stadion Maguwohoarjo, Sleman, Rabu (15/5).
"Selama ini mereka baik-baik saja. Saling dukung. Dengan kejadian kemarin saya lihat ada yang tidak beres," kata menpora di sela buka bersama dengan stakeholder pemuda dan olahraga di Wisma Kemenpora Jakarta, Jumat.
Dengan kejadian tersebut, menpora meminta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk melakukan kajian termasuk memanggil PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi tertinggi di Tanah Air.
Yang cukup disayangkan pula, kata Imam, kejadian tersebut terjadi pada pembukaan kompetisi yang sangat ditunggu oleh insan persepakbolaan nasional. Seharusnya awal kompetisi disambut dengan suka cita mengingat pelaksanaannya sempat mundur dari jadwal.
"Harapan saya semuanya bisa segera dituntaskan. BOPI harus secepatnya bertindak termasuk memanggil operator kompetisi," kata Imam menambahkan.
Orang nomor satu di Kemenpora ini juga menyoroti kinerja BOPI terutama dalam hal pemberian rekomendasi pelaksanaan kompetisi Liga 1 musim 2019 yang sudah bergulir sejak 15 Mei.
"Saya tidak tahu persis apa kriteria yang dikeluarkan oleh BOPI sehingga mengeluarkan rekomendasi. Saya tidak tahu apa di dalamnya ada klausul yang menyatakan apabila ada bentrok antarsuporter akan dilakukan evaluasi. Saya belum lihat itu," kata Menpora menjelaskan.
Meski demikian, Menpora menyadari jika persoalan yang ada bisa diselesaikan oleh pihak terkait lainnya mulai dari panitia penyelenggara pertandingan bersama dengan aparat keamanan.
Kerusuhan antara suporter PSS Sleman dan Aremania ini sempat menghentikan pertandingan. Namun, setelah reda pertandingan dilanjutkan dan hasilnya tuan rumah PSS Sleman unggul 3-1 atas Arema FC.
"Soal ketertiban di lapangan tentu itu ada domain lain yang mestinya harus diselesaikan oleh panpel bersama aparat negara. Kalau terus begini kasihan nanti sedikit-sedikit polisi yang disalahin, padahal polisi menjaga keamanan dan ketertiban," dia menambahkan.